Ketika seseorang harus melakukan pernikahan dini ekses negatif pertama adalah belum siapnya organ tubuh yang masih dalam tumbuh kembang untuk pernikahan.  Akibatnya  sering terjadi kematian ibu karena melahirkan.
Psikologis:
Pernikahan dini , anak yang belum siap dan mengerti tentang hubungan seks, akan mengalami trauma psikis. Jika berkepanjangan dalam jiwa anak itu akan sulit disembuhkan.  Anak menjadi murung dan menyesali hidupnya. Selain itu pernikahan dini akan menghilangkan hak untuk memperoleh pendidikan  yang seharusnya didapatkannya.
Drop out dari Sekolah:
Sekolah tidak mengizinkan seorang calon ibu untuk belajar sebagai murid. Â Alhasil, terpaksa seorang calon ibu yang hamil diluar pra-nikah terpaksa tidak dapat melanjutkan sekolah
KDRT:
Dalam lingkungan budaya tertentu atau masyarakat yang menganut patriarki yang bias gender yang menempatkan posisi rendah dan dianggapnya perempuan itu sebagai pelengkap seks. Kondisi ini akan melestarikan budaya patriarki yang bergender yang akan melahirkan kekerasan terhadap perempuan.
Peran  BKKBN,  mendorong pembangunan berwawasan kependudukan yakni pembangunan keluarga dan penyelenggaraan Keluarga Berencana dimana salah satu pilar dari Keluarga Berencana adalah Keluarga yang  mempunyai fungsi agar keluarga adalah anggotanya memiliki kualitas yang terbaik.
Untuk mencapai misi BKKBN Â itu dibuatlah strategi untuk meningkatkan kualitas manusia Indonesia yang unggul dengan menjaga dan mengendalikan kualitas penduduk. Melalui Fungsi Keluarga yang memiliki kualitas keluarga sejahtera, keluarga bahagia, keluarga yang tangguh dalam menghadapi ancaman persaingan dalam ekonomi maupun teknologi di masa mendatang.
Program BKKBN bagi  Generasi Berencana(GENRE):
- Membangun Karakter  Remaja Indonesia
