Mohon tunggu...
Ina Tanaya
Ina Tanaya Mohon Tunggu... Penulis - Ex Banker

Blogger, Lifestyle Blogger https://www.inatanaya.com/

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup Pilihan

Nikah Bukan Kontrak, Nikah untuk Masa Depan yang Cemerlang

13 Agustus 2016   14:44 Diperbarui: 14 Agustus 2016   15:26 258
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pernikahan dini terpaksa dilakukan di beberapa daerah tertentu di Indonesia karena orangtua tidak sanggup lagi untuk membesarkan atau memberikan pendidikan lanjut kepada anaknya.   Ekonomi orangtua yang sangat rentan untuk menyekolahkan anak bahkan untuk kehidupan keluarga yang paling minim pun , tak mampu terhindar dari lilitan utang kepada para pengijon atau tuan-tuan  yang kaya raya. Akibatnya  untuk membayar utang itu, dipakailah anak gadisnya yang masih belia sebagai pembayar utang.  Padahal anak itu masih sangat muda, 15-18 tahun dimana fungsi alat produksinya maupun psikologis belum siap menikah.

Faktor  Teknologi dan lingkungan :

Pergaulan anak muda yang bebas, meskipun seringkali orangtua sudah membekali dengan agama yang kuat pun, ternyata pengaruh di luar jauh lebih kuat ketimbang pengaruh dari keluarga yang kuat.    Kebebasan bergaul itu  menyatakan nilai nilai yang berlawan yang diajarkan dengan keluarga.   Tidak usah takut untuk mencoba free sex selama kita merasa saling menyukai, itu adalah salah satu dari simbol kebebasan yang mereka nyatakan.  Mereka tak lagi berpikir secara rasionalitas apa akibatnya dengan kebebasan seks  itu,  akhirnya mereka terjerumus dan akhirnya banyak yang terjebak dalam kehamilan tanpa bapak jika pasangannya tak mengakui  atau ada yang hanya menikah dalam waktu yang singkat  lalu bercerai begitu saja dengan bayi yang ditinggalkan kepada ibunya yang masih belia.

Teknologi ikut mendukung dalam salah satu kebebasan seks karena mereka dapat menonton film, video yang mengajarkan bagaimana  free sex dilakukan.  Tanpa pengetahuan dan kesadaran akan akibatnya mereka mudah sekali terhanyut dalam kebebasan seks. 

Bukan hanya anak-anak saja bahkan mahasiswa/i yang masih dalam tingkat pertama, kedua pun sudah melakukan hidup bersama tanpa ikatan apa-apa. Ketika hamil menimpa anak perempuan maka barulah anak perempuan itu panik minta pertanggungan jawab kepada anak lelakinya.  Pernikahan dini pun terjadi tanpa rencana yang matang semuanya serba dilakukan hanya karena kebebasan seks yang diinginkan semata-mata.

Faktor Kultur Nikah Muda:

Dalam lingkungan budaya tertentu atau masyarakat yang memandang pendidikan tidak penting bagi anak perempuan, maka seorang anak permepuan tidak perlu lagi melanjutkan sekolah.

Akibat pernikahan dini:

www.bkkbn.go.id
www.bkkbn.go.id

Pernikahan dini mengakibatkan ekses atau akibat negatif baik itu bagi pelaku  atau keluarga  dan bagi negara secara keseluruhan. 

Biologis:

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun