Mohon tunggu...
Ina Tanaya
Ina Tanaya Mohon Tunggu... Penulis - Ex Banker

Blogger, Lifestyle Blogger https://www.inatanaya.com/

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Ironi Nilai-nilai Sesumbar vs Kemanusiaan

27 Juni 2016   12:19 Diperbarui: 27 Juni 2016   13:27 33
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Orang-orang besar hatinya itu bergerak secara diam-diam dalam suatu gerakan.   Gerakan yang mampu mendorong masyarakat untuk ikut dalam kontribusi.

Kitabisacom  dengan pendirinya  bernama  Muhammad Alfatih Timur.   Usianya masih tergolong masih muda, 24 tahun. Di usia yang sangat muda itu dia sudah memiliki sosial entrepreneurhsip yang sangat kuat. Dia sudah dicalonkan  menjadi salah satu dari 17 nama yang masuk dalam "30 Under 30 Asia" 2016 versi majalah Forbes bulan Februari. Alfatih bersama ratusan anak muda Asia lainnya dianggap sebagai pemimpin muda menjanjikan. Sejajar dengan mereka yang berasal dari Singapura, Malaysia dan Thailand.

Muhammad Alfatih,   pendiri dari kitabisa.com ,  lahir berasal dari gerakan relawan yang dibina Alfatih bersama rekan-rekannya demi membantu sesama. Laman yang telah dirilis sajak tahun 2013 menggunakan  platform desktop, kitabisa.com menarik banyak pengunjung dunia maya.

Laman ini berguna bagi mereka yang membutuhkan pertolongan. Seperti, kisah seorang perempuan dhuafa penderita kanker payudara mendapat donasi. Total penggalangan dana menembus angka Rp 600 juta rupiah, tertinggi sepanjang sejarah laman ini.

Alfatih menuturkan, platform ini sama seperti cara kerja e-commerce, tapi bukan lapak jual beli. "Kami mempertemukan antara penggalang dana dengan donatur," jelas dia. Laman ini ibarat fasilitas yang bisa digunakan secara bebas, tapi bersyarat.

Syarat untuk bisa dimuat laman sangat berat, melalui beberapa tahap yang telah ditentukan. Namun, jika memang itu sesuai dengan syarat yang diberikan, maka kisah itu pun dapat dimuat.

Keberadaan PT. Kita Bisa Indonesia ini sangat membantu bagi mereka yang membutuhkan bantuan karena bencana alam, permasalah sosial terjadi di lingkungan.  Donatur datang dari berbagai pihak baik itu perorangan maupun dari kalangan selebritas.  

Berkantor pusat di Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, kitabisa.com sudah berhasil menggalang dana senilai Rp Rp 9,3 miliar. Hebatnya dana tersebut bisa terkumpul hanya dengan mengandalkan personel dengan jumlah hitungan jari.

Gerakan matahati:   yang diketuai oleh  Pandji Wisaksana , seorang filantrop (dermawan) yang telah membiayai 910 oeprasi katarakan.   Operasi mata katarak gratis bagi masyarakat tak mampu ini diorganisasi oleh Gerakan Matahati.

Gerakan Matahati bergerak dalam aksi peduli kesehatan mata yang dimulai sejak delapan tahun yang lalu.  Sampai bulan Maret 2016, telah melakukan 14.825 operasi.  Jika digabung dengan operasi yang ditangani JEC (Jakarta Eye Centre), jumlahnya mencapai 18.025.

Pasien tidak dikenai biaya sama sekali, begitu juga dokternya tak memperoleh honorarium.  Biaya sebelum dan sesudah operasi dikumpulkan dari para pendonor.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun