Mohon tunggu...
Ina Tanaya
Ina Tanaya Mohon Tunggu... Penulis - Ex Banker

Blogger, Lifestyle Blogger https://www.inatanaya.com/

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Ironi Nilai-nilai Sesumbar vs Kemanusiaan

27 Juni 2016   12:19 Diperbarui: 27 Juni 2016   13:27 33
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Saya tak memiliki latar belakang sosiolog, jadi tulisan ini hanya berdasarkan  pengamatan atau opini semata-mata saja.  Tak ada survei maupun intensi untuk menuduh secara subjektif.   Tetap melihat segala sesuatu dari kacamata objektivitasnya saja.

Jika orang Indonesia dikenal sebagai orang yang santun, itu sudah pasti sekali . Ini karena budaya timur kita memang santun itu menjadi andalan dari  bahasa sampai  tata krama/tindakan kita.  Sayangnya, ada sebagian orang yang merasa bahwa dia itu sering omong besar atau sesumbar yang tidak pada tempatnya. 

Beberapa contoh dari gertak sambal yang pernah dilakukan oleh segelintir orang tapi mencoreng budaya kita adalah sebagai berikut ini:

1.Anas Urabaningrum, janji biLa dia terbukti korupsi akan “Gantung Diri di Monas, tapi hingga kini di penjara pun tidak dibuktikan.

2 Amin Rais, janji akan “Jalan Kaki” Jakarta- Solo bila Jokowi menang Pilpres, tapi sudah lewat hampir setahun  setengah hal ini belum dilakukan dan dibuktikan.

3. Ahmad Dhani, janji akan “Potong Alat Vitalnya , bila Jokowi menang jadi presiden, tapi sudah 1 tahun setengah juga tidak dibuktikan. Sekarang malah janji bila jadi Gubernur  Jakarta akan membereskan banjir dan kemacetan Jakarta hanya dalam waktu “Satu Minggu” saja. Khayalan yang sangat tinggi.

4., Habiburokhman salah satu DPP Gerindra janji akan “Terjun dari Puncak Monas  bila Teman Ahok mampu mengumpulkan 1 juta KTP buat AHOk". Nah sekarang sudah 1 juta, apakah dia sudah membuktikan dirinya?

5.Lulung janji akan mengerakan “1000 PSK Telanjang” untuk demo bila lokalisasi prostitusi Kalijodo diratakan tanah oleh Ahok.  Kenyataannya Kalijodo sudah rata , tapi Luluh masih sibuk ngurus rambutnya. Disambung mau potong telinga bila Ahok mau menuntut BPK.

6. Dukun Permadi, mengatakan Jokowi akan lengser bulan Januari 2016. Bila tidak lengser maka ia janji akan “Kawin dengan Monyet”. Nyatanya sekarang sudah bulan Juni, Jokowi malah makin sukses sebagai presiden.  Nah kapan resepsi pernikahannya?

Bayangkan jika negeri ini penuh dengan orang-orang yang sering mengumbar janji besar atau disebut dengan mulut besar  untuk menekan lawan nya, dan meyakinkan pengikutnya dengan ungkapan yang membahayakan dirinya, apa yang terjadi dengan negara ini?  Pada zaman sekarang ini  janji palsu sangat tidak etis dan tidak dihargai oleh masyarakat. Masyarakat butuh orang-orang yang bergerak secara diam, tapi bekerja.   

Beruntung di sisi lain, masih ada orang-orang yang duduk dan bekerja dengan diam yang memberikan kepeduliannya  dengan sangat besar kepada yang tersisihkan karena ekonomi,  kesehatan, yang tak mampu mendapatkan fasilitas apa pun.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun