Mohon tunggu...
Ina Tanaya
Ina Tanaya Mohon Tunggu... Penulis - Ex Banker

Blogger, Lifestyle Blogger https://www.inatanaya.com/

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Bergerak Bersama Cegah DBG Melalui "Gerak 1 Rumah 1 Jumatik"

17 Juni 2016   17:26 Diperbarui: 17 Juni 2016   17:38 52
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kota Tangerang Selatan dengan walikotanya Hj. Airin Rachmi Dianny, SH.MH, telah mendapatkan kepercayaan dari Kementerian Kesehatan RI untuk dijadikan daerah percontohan dalam pencegahan DBD melaui Gerakan 1 Rumah 1 Jumantik.

Berdasarkan dengan Instruksi Walikota Tangerang Selatan No. 443.4/340/Dinkes untuk impelementasi PSN DBD = Bebas  Jentik.   Program ini di mulai dari kalangan RT,  tahun 2016 RT bebas Jentik DBD, 2017  RW Bebas Jentik, 2018  Kelurahan Bebas Jentik dan  2019 Kecampatan Bebas Jentik.   Ada  3 daerah sebagai pilot projek yaitu Intii Persada, Pondok Benda, dan Pamulang.  Tiap keluarga menunjuk satu jumantik, misalnya ayahnya.  Ayah sebagai juru jumantik memeriksa sumber jentik nyamuk di lokasi genangan air, dan rumahnya setiap minggu dan memberikan laporannya kepada koordinator.  Mengikuti  instruksi seperti yang dipasang dalam stiker tentang pencegahan DBD.

Laporan koordiator diberikan kepada supervisor dan supervisor kepada kecamatan.  Hal ini dilakukan tiap minggu/bulan.   Evaluasi/monitoring  program dan lokasi jentik yang dilakukan melalui GPS dilaksanakan oleh mahasiswa .   Diharapkan dalam waktu 1 tahun semua RT sudah berhasil mencapai target bebas nyamuk.  

jemantik1-5763d31e5a7b61ce06ff0696.jpg
jemantik1-5763d31e5a7b61ce06ff0696.jpg
jemantik2-5763d3333293732b09f39f50.jpg
jemantik2-5763d3333293732b09f39f50.jpg
Selain dari program “1keluarga 1 Jumantik”, usaha lain dari pemerintah bekerja sama dengan swasta mengembangkan  penelitian vaksin dengue yang berlaku di negara endemis seperti Indonesia. Vaksin itu adalah CYD 14 dan CYD 15.  Diharapkan tahun 2017 vaksin itu sudah dapat diproduksi.

Sebagai ibu rumah tangga pun saya sangat tertarik dengan inisiatif dari Kementerian Kesehatan dengan program 1 Keluarga 1 Jumantik.   Kegiatan ini sangat saya perlukan untuk sosialisasi kepada keluarga maupun lingkungan RT . Pengalaman yang sangat mendebarkan ketika anak saya pada usia 12 tahun terkena Demam Berdarah dan sempat dirawat di rumah sakit selama 10 hari.  Kami  merasa telah menjaga rumah kami bersih, tetapi kami tidak tahu apakah lingkungan kami sudah steril atau bebas dari nyamuk. Fogging yang diadakan oleh RT kami tidak menjamin populasi dengue nyamuk berkurang bahkan makin bertambah.   Dengan fogging hanya mematikan nyamuk dewasa, sedangkan kita perlu mematikan jentik nyamuk.  Kekhawatiran saya memang perlu banyak pengetahuan tentang pencegahan dari dengue.

Itulah sebabnya  saya sebagai orang awam ikut  kuis dari   Metode Edukasi Dengue dalam bentuk web portal yaitu Dengue Buzz Barometer (DBB) : http://denguemissionbuzz.org/id/ yang dilakukan oleh Asian Dengue Vaccinational Advocacy (ADVA)

Selesai mengikuti kuis saya  berhasil mendapatkan Dengue Prevention Star Certificate.  Saya sekarang makin lebih mengenal lebih jauh dan mantap tentang cara pencegahan tentang  dengue.   Lebih baik mencegah dari pada mengobati.  

certificate-5763d2fb7993730707d14223.jpg
certificate-5763d2fb7993730707d14223.jpg
Sukses program “1 Keluarga 1 Jumantik”.

“Tulisan ini adalah opini pribadi dan didukung oleh Sanofi Group Indonesia

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun