Mohon tunggu...
Ina Tanaya
Ina Tanaya Mohon Tunggu... Penulis - Ex Banker

Blogger, Lifestyle Blogger https://www.inatanaya.com/

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Gap Generation antara Anak dan Orangtua

28 April 2016   14:38 Diperbarui: 28 April 2016   14:51 460
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

pixabay.com

Beberapa minggu terakhir ini ada beberapa teman saya maupun teman suami yang saling curhat tentang sulitnya memahami  kelakuan yang berdasarkan nilai yang dianut oleh anak itu.   “Anak sekarang itu tak pernah memahami orangtuanya, dulu kita dididik jika menginginkan barang atau beli sesuatu yang diinginkan, tak berani minta.  Jika minta sesuatu, selalu berusaha untuk menyenangkan orangtua dulu jika belum bisa berbuat sesuatu.  Tapi anak sekarang itu , jika ingin sesuatu harus mendapatkan.  Jika tidak, dianggapnya, ibu atau ayahnya tak mendukung  jika nanti dia dikucilkan oleh komunitas itu karena dia tak punya barang itu”  Bahkan dicontohkan oleh teman kami, ketika dia ingin punya mainan, tapi tak berani minta karena tahu persis orangtuanya tak mampu untuk membelikannya. Lalu dia pun berusaha jualan layangan. Hasil keuntungan dari layangan itu dibuat untuk membeli mainan yang diinginkannya.

Penyebab adanya generation Gap:

Perbedaan sudut pandang, persepsi  yang latar belakang kehidupannya berbeda..

 Adanya hal historis yang mempengaruhi cara berpikir setiap generasi. Pemahaman tentang Gap antar generasi ini jika dipahami secara utuh, dapat membantu kita untuk mencari cara pendekatan yang tepat, memahami pemikiran rekan bicara kita, terlebih jika rekan bicara kita berbeda generasi dengan kita sehingga perdebatan yang tidak penting tidak perlu bisa terjadi.

Generasi muda menganut  “touch screen”,  langsung beli dan praktekan, baru pelajari caranya. Generasi tua  menganut “theory button”, harus dipelajari dulu satu persatu, baru dibeli.

Akibat generation Gap:

Gap generation timbul karena ada perspektif yang berbeda antara suatu generasi dan generasi yang berikutnya. Akibatnya jika gap generation ini dianggap atau tidak diberikan solusi yang baik, selalu akan timbul friksi yang terus menerus.

Setiap generasi mengalami nilai kepribadian dan nilai sosial yang terus berubah. Nilai itu akan mengikuti perkembangan zaman. Meskipun ada nilai sosial yang bersifat tradisonal tapi tidak semua anak yang dapat menerapkannya karena ada hal-hal yang menurut generasi muda saat ini nilai tradisional itu sudah tidak sesuai dengan apa yang terjadi di saat ini.

Tetapi beberapa orang beranggapan bahwa generation gap itu tidak perlu dipersoalkan karena meskipun berbeda pendapat, ada jembatan yang dapat dipakai untuk melaluinya.

Proses Menjembatani Generation Gap:

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun