Mohon tunggu...
Ina Tanaya
Ina Tanaya Mohon Tunggu... Penulis - Ex Banker

Blogger, Lifestyle Blogger https://www.inatanaya.com/

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Kearifan Lokal Suku Baduy vs Modernitas

25 Maret 2016   18:42 Diperbarui: 26 Maret 2016   20:07 225
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

 Modernisasi sudah merambah untuk penggunaan peralatan rumah tangga modern , seperti kasur, bantal, piring, gelas dari kaca atau plastik

 Pengaruh agama pun telah membuat perubahan yang cukup signifikan, sebagian besar telah berpindah agams menjadi muslim.

Tempat mereka bermukim atau tempat tinggal Suku Baduy Luar disebut rumah panggung. Wilayahnya di luar wilayah Kanekes dalam.  Lokasi antar rumah panggung saling berdekatan dan berdampingan.  Harmonisasi  kehidupan yang terlihat antara  masyarakat dengan kehidupan alam.   Sosialisasi yang terjalin sangat akrab, saling gotong-royong, saling menghormati, cinta damai dan anti narkoba.

[caption caption="Rumah Panggung Suku Baduy Luar"]

[/caption]

Meskipun ada perbedaan dalam pengaruh modernisasi dari luar yang sangat kuat dan mendesak, tetapi  Baduy secara keseluruhan baik itu Baduy dalam dan luar minta kepada setiap pengunjung baik itu orang Indonesia maupun asing harus menghormati aturan yang berlaku.

Tradisi Suku Baduy Dalam yang disebut dengan Kawalu  bahaa mereka melarang setiap orang untuk masuk ke wilayahnya selama tiga bulan dalam bulan Puasa. Puasa  yang mereka jalankan setiap hari selama tiga bulan itu untuk mendapatkan damai ,keselamatan bagi nusa bangsa.  Di samping itu  terpampang papan larangan  yang disebut dengan Hak Ulayat dimana jika  orang asing merusak, melanggar  hukum adat, mereka  akan dikenakan denda sebesar Rp.5  juta

[caption caption="Papan Hak Ulayat Masyarakat Baduy"]

[/caption]

Di satu sisi Baduy Dalam sangat ketat dalam menjaga nilai dan aturan yang dianutnya. Sementara Baduy luar telah mulai terkena pengaruh modernisasi sedikit demi sedikit.  Namun, di balik semua itu, kita sebagai orang luar atau asing, harus tetap menghormati kearifan lokal yang mereka anut dan menjunjung tinggi apa pun perbedaan yang terjadi antara Baduy Dalam dan Baduy Luar.  Menerima Baduy sebagai saudara dalam perbedaan adalah simbol dari toleransi dan kedamaian dan kekayaan suku bangsa yang ada di Indonesia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun