“Kamu pengin beli apa sich? Nanti kita ke mall hari Sabtu . Sekarang papah mau istirahat”, katanya.
Lalu, Michael pun beranjak ke kamar tidurnya. Dia tidak tidur. Dicarinya sesuatu . Tiba-tiba suara perca yang dipecahkan terdengar. Dia memecahkan “celengan” atau tabungan yang terbuat dari tanah liat dengan bentuk bebek kesukaannya.
Mendengar suara keras , Bagus mengetuk pintu kamar Michael. Begitu melihat ada celengan yang dipecah, Bagus jadi heran.
“Kok malam-malam pecahkan “celengan”? kata Bagus.
“Iya ini ada uang Rp45,000 , Michael mau pinjam uang Rp.5,000 dari papah”, katanya.
“Untuk apa? Kata Bagus.
“Untuk beli gaji papah 1 jam!” kata Michael sambil menyodorkan secarik kertas hasil hitungan Rp.500,000 dibagi dengan 10 jam.
Bagus terdiam dan tersentak, tersekat tanpa dapat mengatakan apa pun.
Diusapnya kepala Michael dan dikecupnya pipinya. Didekapnya dengan sangat hangat, dekapan yang sudah lama didambakan oleh Michael yang sudah lama tidak didapatkan oleh Michael. Kerinduan untuk bermain sepakbola bersama ayahnya menyebabkannya ia ingin membeli waktu ayahnya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H