Mohon tunggu...
Ina Tanaya
Ina Tanaya Mohon Tunggu... Penulis - Ex Banker

Blogger, Lifestyle Blogger https://www.inatanaya.com/

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Setahun bersama BPJS Kesehatan "Bangun Gotong Royong, saling menolong"

3 Agustus 2015   14:10 Diperbarui: 7 Agustus 2015   15:59 500
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Iuran dari  kelompok  Peserta Bukan Penerima Upah tidak besar  jumlahnya dibandingkan dengan iuran peserta BPJS dari kelompok Pemberi kerja dan Pekerja. Sedangkan biaya untuk promotif dan preventif bagi kedua kelompok itu sama besarnya.

Karena iuran  peserta BPJS dari kelompok Pemberi Kerja dan Pekerja lebih besar, maka diharapkan dapat membantu dengan selalu tepat waktu membayar iurannya . Apabila tepat waktu maka dana untuk alokasi biaya untuk pembayarkan kepada pihak rumah sakit, stakeholder yang lainnya tidak tertunda.

Juga diharapkan dengan adanya kesehatan yang lebih prima dari kelompok Pekerja maka iuran yang diterima itu dapat dialokasikan untuk biaya promotif dan preventif dari kelompok bukan Penerima Upah.


Dengan demikian kita sebagai peserta BPJS dari kelompok Pekerja membantu atau menolong mengkompensasikan alokasi dana .
Pertolongan atau bantuan ini tentunya akan sangat dihargai oleh BPJS supaya keuangan BPJS akan sehat dan tidak defisit lagi.
Alangkah mulianya mereka yang berpikir bahwa bagi mereka yang dari kelompok bukan Penerima Upah pun dapat menolong BPJS dengan selalu menepati iuran, dan bagi yang tidak pernah klaim untuk mendapatkan akses Fasilitas Kesehatan, maka dana iurannya dapat dialokasikan kepada mereka yang benar membutuhkannya.

[caption caption="Perbedaan Iuran"]

[/caption]

TESTIMONI:


Bagi saya yang ikut Nankring bersama BPJS, ada testimoni dari peserta BPJS yang langsung saya dengar dan sangat berguna dan bermanfaat memahami manfaat kepesertaan BPJS

Dari Bapak Ade. Dua putranya menderita haemofilia. Kelainan darah ini bukan penyakit. Tetapi cukup mematikan karena jika tidak ditangani serius maka akan meninggal. Untuk penanganan obat, dan transfusi darah yang cukup mahal biayanya. Dikatakan bahwa biaya yang dikeluarkan sekali berobat /seminggu adalah Rp.40 juta /per orang.


Memang proses Bapak Ade, untuk mendapatkan fasilitas BPJS ini cukup berbelit, tapi ketika beliau mengetahui apa prosedur yang harus diikuti. Beliau sadar bahwa  dengan menjadi peserta  BPJS itu sudah mengalami dan merasakan benar-benar apa  manfaatnya. Biaya-biaya yang menguras harta benda, sampai harus menjual rumah, mobil untuk pengobatan yang sebelumnya sulit mendapatkan Jaminan Kesehatan dari JKN (sebelum adanya BPJS).

Saya pribadi pernah ikut mendukung atau support Ria Irawan dalam menjalankan kemoterapinya. Ria, harus menjalankan kemoterapi beberapa tahap karena diagnosa penyakitnya adalah kanker.  Namun, Ria sangat tegar dan semangat melakukan tahap-tahap pengobatannya.  Apalagi dengan adanya bantuan dari BPJS Kesehatan yang membebaskan dirinya dari biaya-biaya besar dari pengobatan itu.  Dia selalu mengatakan "untungnya ada BPJS Kesehatan" dibalik semua penyakit yang dideritanya.

[caption caption="Mendukung Ria Irawan - dokumen pribadi"]

[/caption]

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun