[caption caption="BKKBN"][/caption]
Sekelumit Gambaran Kondisi Masyarakat Indonesia:
Kita semua dikagetkan oleh fenomena yang terjadi di masyarakat Indonesia. Salah satunya kekerasan anak, kasus Angeline. Setelah itu diikuti oleh beberapa kasus- kasus orangtua yang menelantarkan dan melakukan kekerasan kepada anak, perceraian yang mengakibatkan anak-anak jadi pecandu narkoba, perceraian timbul karena hasil menikah dini.
Kehidupan keluarga yang terjadi di beberapa daerah seperti di Cianjur. Ibu yang bekerja di luar negeri sebagai TKI di luar negeri. Ketika Ibu akan bekerja di luar negeri, sang ibu meninggalkan anak-anaknya kepada nenek atau kakeknya. Tidak diketahui dimana peran sang ayah. Sementara bekerja di luar negeri, pengasuhan dan pengawasan anak hanya diserahkan kepada orangtua dari ibu. Pengasuhan nenek dan kakek tidak seutuhnya memahami tentang parenting anak. Kebanyakan mereka memanjakan cucu-cucunya tanpa mendidik anak. Anak-anak ini dibiarkan tumbuh dewasa dengan pola pengasuhan yang biasanya bersifat “permisif”, membiarkan anak bertindak dan berlaku sekehendak hatinya sendiri. Apa yang terjadi ketika ibu pulang? Anak tidak memiliki karakter yang sesuai dengan apa yang diharapkan oleh ibunya, tidak mandiri, narkoba, preman.
[caption caption="Dampak populasi yang tumbuh pesat tak terkendali"]
Anak-anak SD kelas 4-6 di sebuah sekolah, hampir 70% telah masuk ke dalam situs porno. Apakah tujuan dari anak-anak itu mengakses ke situs porno. Apakah mereka hanya sekedar ingin tahu atau mereka tidak mengetahui bahaya mengakses situs porno tanpa pengetahuan lengkap.Tingkat perceraian dari pernikahan dini meningkat tinggi. Pernikahan dini diakibatkan tidak adanya edukasi yang cukup tentang kesehatan reproduksi manusia.
Apabila fenomena kekerasan, ketidak adilan bagi anak untuk mendapat pola pendidikan, pendidikan dengan cinta kasih sayang tidak dibeirkan, pengasuhan yang mendidik dengan benar dan tepat , anak-anak menikah dini terus berlangsung terus tanpa penanganan yang serius, maka niscaya hal ini akan mengundang suatu ledakan masalah “gunung es yang meletus” di kemudian hari.
Struktur Populasi di Indonesia 2010-2014:
[caption caption="sumber: BKKBN"]
Pertumbuhan penduduk Indonesia semakin tahun semakin bertambah jumlahnya. Jumlah penduduk Indonesia mengalami kenaikan dari tahun 1971 sampai tahun 1980 sebanyak 28.282.069 jiwa (23,72%). Secara keseluruhan rata-rata kenaikan jumlah penduduk setiap 10 tahun hampir mencapai 20%. Perlu diketahui bahwa menurut perkiraan Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional, jumlah penduduk Indonesia akan menjadi 250 juta jiwa pada tahun 2014 dengan pertumbuhan penduduk 1,49 persen per tahun. Salah satu penyebab bertambahnya jumlah penduduk adalah tingginya tingkat kelahiran.
Pada tahun 2015 proyeksi jumlah penduduk Indonesia : 2015: 205,5 juta (Bapenas 2013). Proyeksi anak atau balita 47,4 juta jiwa , proyeksi remaja 66 juta , sedangkan proyeksi lansia 21,7 juta atau 10% . Jumlah pertumbuhan atau pertambahan penduduk Indonesia dibandingkan dengan pertumbuhan penduduk dunia, Indonesia masuk dalam peringkat ke-5 negara dengan jumlah penduduk terbesar.
Kenaikan dari setiap penduduki baik itu anak/balita, remaja, pria, lansia jika tidak disiapkan dengan baik, akan menimbulkan beberapa masalah baik itu segi ekonomi maupun pendidikan.
Indikator kenaikan populasi di Indonesia tidak sebanding dengan tingkat pertumbuhan ekonominya. Populasi kenaikan sebesar 20 % (dalam 10 tahun) sementara pertumbuhan ekonomi ini hanya 5.1% (2015).
[caption caption="Carrying Capacity"]