Mohon tunggu...
Ina Tanaya
Ina Tanaya Mohon Tunggu... Penulis - Ex Banker

Blogger, Lifestyle Blogger https://www.inatanaya.com/

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Mitos dan Fakta Hidrasi di Bulan Puasa

29 Mei 2015   17:29 Diperbarui: 17 Juni 2015   06:28 163
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pada tahun 2004, Institute of Medicine (IOM), sebuah divisi dari National Academy of Sciences, telah memberikan aturan tentang asupan air sebanyak 64 ons atau 3,7 liter (125 ons cairan) dalam sehari. Namun, angka asupan ini bukan berarti bahwa asupan air itu total untuk air saja. Asupan itu adalah jumlah makanan dan minuman yang mengandung air dihitung dalam kuota harian . Buah-buahan dan sayuran, yang paling banyak mengandung air adalah semangka dan mentimun pada daftar teratas.

Seorang pakar fisiologi, Vasey mengatakan bahwa mereka yang menderita dehidrasi kelas rendah karena mereka makan dan minum tanpa peduli dengan jenis apa yang mereka makan.Bagi sebagian besar orang beranggapan, “Aku tidak suka air”, sebaliknya  mereka lebih menyukai jenis makanan yang tidak tepat seperti sereal dan roti. Padahal sereal, roti, daging mengandung banyak garam dan tidak mengandung air sama sekali.

Protein hewani sangat membutuhkan banyak air karena protein hewani itu lembab dan tidak dapat memecah, mengasimilasi dan menyiram tubuh. Demikian juga dengan bahan makanan olahan seperti keripik dan kerupuk, makanan ini justru menyerap air untuk dicerna dalam sistem pencernaan.

Tubuh kita hanya membutuhkan 3 sampai 5 gram garam sehari untuk tetap sehat. Namun,umumnya kita justru makan dan melahap 12 sampai 15 gram sehari-hari. Untuk membersihkan diri dari kelebihan, tubuh membutuhkan jumlah berlebihan cairan.

Inti: Jika kita ingin tetap sehat secara optimal, terhindar dari terhidrasi,makanlah sebanyak mungkin makanan yang mengandung air dan minum air sepanjang hari.

Mitos 3: Kita menganggap bahwa semua jenis minuman adalah sama pada saat hidrasi

[caption id="attachment_421267" align="aligncenter" width="300" caption="http://www.care2.com/"]

14329015831777614498
14329015831777614498
[/caption]

Fakta: Tidak semua jenis minuman sama. Secara prinsip 90-125 ons yang direkomendasikan oleh Institute of Medicine termasuk kopi pada pagi hari, soda setelah makan siang, bahkan segelas anggur pada waktu malam hari. Namun,  pada prakteknya minuman yang mengandung kafein, manis dan alkohol itu justru membutuhkan sejumlah cairan untuk dapat diproses dan difilter. Oleh karena itu jika minum minuman bukan jenis air, kita harus lebih bijaksana .

Minuman seperti kopi, teh hitam dan coklat mengandung purin yang cukup tinggi. Racun yang dihancurkan memerlukan jumlah air supaya dapat keluar dari tubuh kita.

Minuman dengan pemanis buatan akan menambah beban racun dalam tubuh. Gula dan kopi juga menciptakan lingkungan asam dalam tubuh, menghambat fungsi enzim dan berat ginjal, yang fungsi utamanya membersihkan tubuh dari kelebihan asam.

Kafein yang ditemukan dalam kopi, teh hitam dan minuman ringan akan merugikan dan mempengaruhi cairan tubuh karena minuman sifatnya diuretik yang menyebabkan tekanan darah, meningkatkan produksi sekaligus eliminasi urin. "Air pada minuman seperti kopi,teh dan minuman ringan ini berjalan sangat cepat tanpa memasuki aliran air dan ginjal, bahkan menghilangkan sebagian besar cairan air pada saat masuk lingkungan intraseluler(Untuk keterangan tentang pentingnya hidrasi intraseluler, lihat "Mitos No . 5. ")

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun