Latar Belakang:
Setiap anak dan generasi muda memiliki hak sebagai manusia dan hak ekonomi yang harus dihormati oleh setiap individu maupun institusi.
Institusi harus melindungi anak dan generasi muda untuk tidak mudah diexploitasi oleh ketamakan atau kejahatan dunia keuangan.
Diharapkan setiap anak tanpa memandang bangsa, agama, lingkungan harus dapat mengakses jasa keuangan yang tepat. Demi keuntungandan kepentingan mereka di masa depan, anak perlu mengetahui bagaimana cara mengakses jasa keuangan.
Mengapa edukasi keuangan penting sejak dini?
- Edukasi finansial sejak dini sangat penting karena dalam edukasi keuangan tidak hanya membantumeningkatkan kemampuan kapasitas keuangan saja. Tetapi juga meningkatkan kemampuan nilai sosial yang dapat membantu anak ketika mereka mampu menghadapinya di masa dewasa.
- Edukasi finansial yang diajarkan sejak dini akan menjauhkan anak dari tindakan dan sikap yang negatif/paradigma yang salah terhadapaset pribadi maupun komunitas.
- Edukasi finansial dapat memberikan fasilitas kesempatan bagi anak-anak untuk mendapat kesempatan memahami bagaimana konsep, menggunakan dan mengelola keuangan sehingga timbul kesadaran bagaimana merespon terhadap keputusan yang akan mereka buat.
Ada 3 elemen penting dalam pendidikanfinansial:
- Meningkatkan kemampuan, keahlian atau skill dalam bidang “entrepreneurship” dan memberdayakan kemampuan dirinya sendiri
- Mengajak anak-anak untuk menggali sumber daya , talenta, kemampuannya lebih dalam dan kreatif agar tercipta lifeskill yang berkelanjutan
- Menyediakan dan menfasilitasi anak-anak dengan memberikan kesempatan pendidikan finansial di institusi dengan tujuan ekonomi anak di masa mendatang akan lebih baik.
Konsep mengenai pendidikan keuangan:
Sebelum anak-anak diperkenalkan dengan pendidikan, lebih baik jika mereka juga mengenal lebih dahulu apa itu “uang” dan manfaatnya.
1.Manfaat uang untuk membeli barang
Awali pengenalan uang dengan "bermain". Caranya siapkan sejumlah uang logam yang terdiri atas nilai RP.100 Rp.500 dan Rp.1.000. Ajak anak untuk mengindentifikasi dan mengelompokkan uang sesuai nominalnya. Sambil bermain, utarakan bahwa fungsi uang adalah untuk membeli barang kegemaran anak, seperti es krim, pakaian, dan mainan.
2.Mendapatkan uang dengan bekerja.
Bekerja adalah hal wajib dilakukan setiap orang untuk mendapatkan uang. Awali pengenalan ini dengan menceriterakan pekerjaan Anda. Cara lain, ketika ajak anak berjalan-jalan dan berjumpa dengan orang dewasa yang sedang bekerja seperti polisi lalu lintas, supir bus, pengantar surat, informasikan dengan jelas nama profesi dan pekerjaan mereka.
3.Berperan sambil bermain.
Setiap anak senang diajak bermain peran. Kali ini sebagai penjual, sebagai contoh anak untuk membantu Anda berjualan jus segar di depan rumah ketika acara 17 Agustus di kompleks rumah.Hobi pun bisa mendatangkan uang. Jika si kecil senang menggambar, sebagai langkah perdana, dia bisa menjual karyanya kepada temannya atau anggota keluarga lain.
4.Ada proses untuk mendapatkan hal yang diinginkan.
Proses ini dikenal dengan istilah menabung. Lebih baik sejak kecil, ajak anak untuk menyisihkan uang jajan atau yang didapatkan sebagai hadiah ke dalam "celengan". Jelaskan bahwa bila "celengen" itu sudah penuh, bisa dipakai untuk membeli barang kesukaan anak.
5.Perbedaan antara yang disukai/diinginkan dengan yang dibutuhkan.
Ajaklah anak pergi berbelanja. Misalnya sedang berada di supermarket. Libatkan anak dalam proses menyeleksi makanan. Tanyakan mana yang lebih dibutuhkan dengan perbandingan misalnya menanyakan "Adek, mau beli buku atau ingin coklat?" Bimbing si kecil untuk menikmati proses ini.
Pendidikan finansial perlu diikuti dengan pendidikan lifeskill atau pendidikan sosial .Kehidupan anak tidak selalu berada dalam keluarganya.Sesekali anak akan mengenal dunia luar, tetangga, sekolah, teman, guru dan teman kakaknya/adiknya.Dalam berinteraksi dengan lingkungan, diaperlu dilengkapi dengan pendidikan sosial atau lifeskill sesuai dengan tahap/leveldari umur anak tersebut.
Tujuannya agar supaya dengan berkembangnya lifeskill atau aspek sosialnya,anak akan mengembangkan dirinyauntuk beradaptasi dan menjawab setiap tantangan, masalahsesuai dengan bekal dari pendidikan sosial/lifeskill yang telah diperolehnya.
Secara otomatis, pendidikan finansial yang diberikan secara sinkron dengan pendidikan lifeskill,menjadi dukungan dan menyatukan anak menjadi pribadi yang matang dalam sosial dan matang dalam finansialnya.
Berikut ini adalah skema dari pendidikanlifeskill dan finansial sesuai dengan umurnya:
Pendidikan Sosial/
Pendidikan Finansial
Life Skills
Level I
Emosi, kesehatan, keselamatan,
Nilai uang, tabungan, milik pribadi
0-5 tahun
perasaan belas kasih
Level II
Hak dan kewajiban anak,
Kebutuhan, Keinginan, Rencanan tabungan,
6-9 tahun
skill untuk mendengarkan orang lain,
Bank, asuransi, upah/pahala
menghormati orang lain
Level III
Kemukakan pendapat, kerjasama,
Mengenal Konsumer, resiko rencana jangka
10-14 tahun
skill untuk riset, penghargaan untuk
pendek vs jangka panjang,jasa keuangan,
pembelajaran kehidupan yang panjang
pengaruh iklan
Level IV
Keadilan Sosial, manajemen
Skill negosiasi, daya beli, bungabank,
15 tahun
waktu, relasi, Kepemimpinan
Kejahatan keuangan, skema asuransi
Bagaimana pelaksanaan dari pendidikan lifeskill dan finansial?
Prinsip dasarnya adalah sesuatu yang mudah diadopsi oleh siapa pun, murah dan dilakukan secara bersama oleh semua stakeholder.
Siapa pelaksananya:
Sekolah,NGO, pemerintah dan finansial institusi dapat bekerja sama dalam membentuk kurikulum, sistem, model untuk penerapannya.Kapan dan bagaimana dan siapa yang harus melaksanakan dapat didiskusikan dengan para stakeholders.Salah satu finansial institusi yang dapat menyumbangkan kontribusinya adalah perusahaan-perusahaan asuransi. Salah satunya adalah PT. Sun Life Financial Indonesia yang telah berkancah di dunia pendidikan asuransi sejak 1995, untuk rincinya silahkan lihat http://www.sunlife.co.id
Kerjasama:
Tanpa adanya kerja-sama dari para stakeholder, maka tidak dapat terealisasi pendidikan lifeskill dan finansial yang telah dituangkan dalam satu kurikulum.Mereka harus saling mendukung dan melakukan apa yang menjadi kewajibannya.
Pendekatan dengan cost yang murah
Aplikasi dari pendidikan lifeskill dan finansial dituangkan dalam suatu buku yang digarap dengan teknologi yang murah, standar dan mudah dijangkau secara nasional.Isinya mempunyai standar yang sesuai dengan kebutuhan lokal/nasional dan diputuskan oleh Kementrian Pendidikan.Guru juga dibekali dengan materi yang cukup mudah untuk menjelaskannya.
Terukur
Agar supaya dapat diukur dan dievaluasi jika terjadi perubahan secara sistematis, dibutuhkan suatumodel yang terukur nilainya. Terukur dengan dibuktikan dengan suatu model yang dapat dibuktikan nilainya dan memungkinkan diadopsisecara nasional.Setelah itu diberikan persetujuan oleh Kementrian Pendidikan.
Ayokita semua tentunya ingin mensukseskanPendidikan finansial secara dini agar anak-anak Indonesia makin melek keuangan dan makin memahami keuangan untuk masa depannya.
Sumber referensi:
- The importance of financial education since childhood
- Uang Saku Ideal untuk Buah Hati Anda
- http://www.sunlife.co.id
- http://www.brighterlife.co.id
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H