Mohon tunggu...
Imam Syafii
Imam Syafii Mohon Tunggu... Guru - Pengamat Politik

adalah Imam Syafi'i Penulis Novel "Santri Legiun' (kisah para laskar penguak rahasia ilahi), penulis artikel, teacher di SIT Gema Nurani - Bekasi. Putra Betawi terlahir di Kp. Ujung Malang (sekarang Ujung Harapan), Kewedanaan Bekasi, Kabupaten Messter Cornelis, Keresidenan Batavia dan alumni Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Usia Muda Tak Selalu Main-main (Feature Profil Siswi Berprestasi Penghafal Al - Qur'an)

25 November 2017   13:14 Diperbarui: 25 November 2017   18:43 1988
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sesekali anak cantik itu mengelap keringat di keningnya yang mengucur dengan ujung jilbabnya. Di sudut kelas, ia terus membaca dan menghafal ayat-ayat Allah yang mulia. Sementara teman-temannya sibuk dengan mainannya di jam istirahat dan membeli gorengan di kantin sekolah. Meski banyak teman-temannya yang mengajak ia bermain, anak cantik ini tak bergeming memenuhi ajakan temannya dan menolaknya dengan sopan.

Bagi mereka yang belum mengenalnya, siswi cantik hafizhoh 10 juz kelahiran Pekanbaru 29 juli 2006 ini terkesan pendiam dan kalem. Namun berada dekat pemilik nama Kafka Adzdzikra Ramadinta (11 tahun) waktu dua jam terasa sangat singkat. Apalagi kalau bicara tentang keahliannya membaca dan menghafal alqur’an yang menjadi hobinya, dia akan mengajak kita pada kekhusyuan dan ketentraman dalam mendengarkan bacaan dan hafalannya yang indah. Bukan hanya indah tetapi menambah iman bagi siapa yang mendengarnya. Benar memang apa yang disampaikan Allah SWT dalam firmannya.

Orang-orang yang beriman itu adalah orang-orang yang apabila disebutkan nama Allah maka bergetarlah hati mereka. Apabila dibacakan kepada mereka ayat-ayat-Nya maka bertambahlah keimanan mereka. Dan mereka hanya bertawakkal kepada Rabb mereka.” (QS. Al-Anfal: 2).

Kafka juga dikenal sebagai sosok yang murah senyum, supel, seakan tiada beban dalam hidupnya. Tak ada amarah dan congkak yang ditunjukkan dari dirinya setiap bertemu dengan semua orang yang dikenalnya.

Alhamdulillah penulis berkesempatan bisa bertemu dengan ananda Kafka untuk membagikan tips buat para siswa khususnya, dan umumnya untuk semua kalangan tentang bagaimana kafka bisa menghafal alquran sebanyak 10 Juz dan akan terus berusaha agar bisa menghafal 30 juz alqur’an.

Saat ini Kafka menjalankan aktifitasnya sebagai pelajar kelas enam di SDIT Gema Nurani Kota Bekasi. Anak kedua dari pasangan bapak Achmad Mudakir dan Ibu Tanti Puji Asmoro ini hobi sekali menghafal alquran, tak hanya menghafal alquran yang menjadi hobinya, ternyata dia juga hobi menggambar dan kelak ingin menjadi designer handal yang melahirkan rancangan gaun-gaun yang indah dan mempesona. Baginya, hidup yang indah adalah dekat dengan al-qur’an, selalu merasa resah jika sehari saja tidak membaca alqur’an. “Alqur’an why of life.” tuturnya sambil tersenyum malu.

Kafka adalah salah satu dari ribuan anak yang beruntung bisa mendapatkan pendidikan yang baik, terlahir dari kedua orangtua yang taat agama Kafka tumbuh dan besar dalam asuhan kasih sayang kedua orang tuanya. Dari kecil ia selalu diajarkan ilmu-ilmu agama sebagai bekal kelak jika ia besar, berawal dari didikan orangtua yang taat ibadah di usia nya yang masih kecil ia tidak pernah meninggalkan shalat lima waktu, jangankan shalat yang wajib, shalat qiyamullail saja selalu ia laksanakan sejak kelas dua sekolah dasar. Terlepas peran dari orangtua yang tak kalah penting juga peran dari para guru-gurunya dalam mendidik Kafka.

Dari kedua tangan orangtua dan gurulah benih-benih ilmu tumbuh pada sosok Kafka. Dalam menghafal alqur’an tentu sebelumnya harus mengerti dan fasih dalam membaca alqur’an sehingga dapat dengan mudah saat akan menghafal alqur’an, salah satu cara atau metode dalam membaca alqur’an yang mudah dan menyenangkan yaitu metode Qira’ati yang diajarkan oleh guru-gurunya di SDIT Gema Nurani. Metode ini membimbing siswa untuk terlebih dahulu mengenal, mengucapkan huruf-huruf dalam alquran dengan baik dan benar. Metode ini mulai diajarkan kepada siswa sejak siswa duduk di kelas satu. Sehingga tidak heran jika dalam waktu yang cukup singkat para siswa dapat membaca alqur’an dengan fasih.

kafka-muroja-ah-5a1957442599ec472f052a23.jpg
kafka-muroja-ah-5a1957442599ec472f052a23.jpg
Bukan hal yang biasa seorang anak yang baru duduk di sekolah dasar tetapi sudah pandai membaca dan menghafal alqur’an serta rajin dalam beribadah. Karakternya sudah terbentuk sejak dini berkat asuhan kedua orangtuanya dan para guru di sekolah. Dimata orang tuanya Kafka adalah anak yang patuh dan taat kepada kedua orangtuanya, tidak ada kata tidak di saat orangtua memintakan tolong dengan kerendahan hatinya.

“Alhamdulillah Kafka itu punya pribadi yang tanggung jawab jika diberikan amanah, dan selalu punya target yang harus dicapai. Jadi, setiap ba’da magrib, isya dan qiyamullail atau ba’da shalat shubuh kafka banyak waktu untuk berinteraksi dengan alquran dengan cara membaca dan melancarkan hafalannya. Karena saya dan ayahnya selalu berusaha menjadi panutan atau contoh bagi anak-anak.” Ungkap Ibunda Kafka

“Saya dengan ayahnya juga selalu menekankan bahwa kalau akhirat kita kejar Insya Allah dunia mengikuti. Kami juga selalu menyempatkan waktu untuk makan bersama dan berdiskusi.” Tambahnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun