"Kenapa gak istirahat aja kalo capek?"
"Gak Miss,,, kalo gak les nanti Mami marah...padahal saya maunya main dulu sama teman dirumah"
lalu saya cari alternatif lain,,,"Kamu mau main dulu?"
"Iya Miss,, kalo boleh...Tapi jangan bilang Mami sama Pak Driver di depan ya,, nanti saya dimarahi"
Saya OK.. kan,, saya biarkan dia dengan kemauannya untuk bermain sendiri tanpa memperdulikan temannya yang lagi les,, saya biarkan dia menggambar dan membentuk apapun yang dia suka, tapi saya liat sesekali dia mendengarkan dan menjawab pertanyaan saya. Pada akhir session, dia bilang
"Miss,,, nanti jangan kasih tau mami ya,,, kalo aku tadi gak nulis,,tolong bilang aja aku ngisi kuis yang dikasih sama Miss..."
Saya tercengang,, saking pinternya nih anak,, mengajarkan saya untuk berbohong,,, karena dia gak tau harus berbuat apa ,,, dia gak tau siapa lagi yang dapat mendukung caranya untuk menghempas semua rutinitas dan kebohongan yang membelenggunya.
Akhir semester,, saya mendapati nilainya rata-rata 90, dan mendapatkan Ranking 1... ada cara diantara kami untuk memberikan "signal" Jari Kelingking yang berarti jangan bilang siapa-siapa untuk apa yang dilakukannya dikelas tadi... dan saya pasti membalasnya.
Satu pertanyaan yang harus kita renungi...."Kenapa kita sebagai orang tua tidak mau membebaskannya sedikit dengan bermain,,, " padahal dalam permainan itu membuat anak lebih mengeksplorasi dirinya dengan segala id dan ego yang ada dimiliknya, dengan bermain,,,tanpa disadari oleh mereka syaraf-syaraf dalam otaknya berkembang lebih cepat di bandingkan dengan paksaan untuk ikut les sana sini yang bahkan kita sendiri gak tau nyangkutnya kapan di otak . Kasih kesempatan buat mereka untuk bersosialisasi dengan teman-temannya...gak hanya ngurusin buku melulu...
Lain halnya dengan anak SMA yang mau masuk Universitas Negeri,,, kalo masuk kelas pasti udah kusut mukanya,,,
kalo ditanya " Kenapa??? koq kaya gak semangat??"