Mohon tunggu...
Hannif Andy Al anshori
Hannif Andy Al anshori Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

Masiswa Universitas Gadjah Mada

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Menggali Jati Diri Sejati

19 Maret 2012   08:58 Diperbarui: 25 Juni 2015   07:48 314
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Untuk itu , sedikit kami berikan tips untuk menggali jati diri pribadi.
1.Melahirkan kesadaran diri.

“ Ketahuilah ! Mereka melipat hatinya supaya (pikirannya)tersembunyi daripada (Allah). Ingatlah ! Pada waktu Mereka menutupi dirinya dengan bajunya, (Allah) mengetahui apa yang mereka sembunyikan , dan apa yang mereka nyatakan. Sungguh, Ia mengetahui segala isi hati. “
(Q.S Huud 11 : 5)

Kerap kita ketahui bahwa mencontek sepertinya telah menjadi sebuah kebudayaan bagi para pelajar dan mahasiswa. Padahal sifat kejujuran terus ditanamkan kepada kita mulai dari sejak lahir hingga saat ini, tapi kenyataannya kejujuran seperti halnya angin yang berhembus saja, yang datang dan pergi begitu saja. Pentingya sebuah kejujuran menjadi salah satu jawaban untuk menemukan makna hidup dan penentu kesuksesan kita . Saat teman – teman kita bangga sambil melempar toga keatas sambil berteriak bahwa ia telah sarjana, bahkan kita lebih bangga lagi di hadapan Allah , orangtua, dan teman –teman kita atas kelulusan kita karena kita telah jujur untuk menempuh gelar sarjana itu.

Lantunan zikir dan tasbih akan terus membantu mengendalikan kejernihan hati kita disaat datang pikiran buruk , paradigma, prasangka negatif, prinsip hidup yang salah, dan yang lainnya. Seseorang akan mampu melihat permasalahan tanpa didasari dengan latar belakang, pembanding , dan sudut pandang subyektif. Ia tidak akan memandang saat ia menyontek akankah pengawas mencatat di berita acara sehingga mata kuliah yang ia tempu tidak lulus, Ia tidak akan memandang bahwa usaha menconteknya tidak membuahkan hasil saat penyusunan skripsi sehingga kelulusannya tertunda.

“Dibutuhkan kejernihan hati sebelum mencari dan menemukan kebenaran,’ kebenaran yang sesuai dengan kehendak Tuhan Sang Pencipta.

2.Menjadikan Al qur’an sebagai pedoman

“Inilah surah yang Kami turunkan dan Kami wajibkan . Di dalamnya Kami turunkan ayat-ayat terang, agar kamu perhatikan peringatan” (Q.S Annur 24 :1)

Al qur’an adalah pembimbing menuju kebahagian. Memberikan prinsip dasar yang dapat dijadkan pegangan untuk mencapai keberhasilan dan kesejahteraan, baik lahir maupun batin. Juga memberikan peneguhan agar manusia memilik kepercayaan diri yang sejati dan mampu memberikan motivasi yang kuat dan prinsip yang teguh. Selain itu, Al qur’an juga memberikan petunjuk serta contoh-vontoh kongkret dari langkah-langkah pelaksanaan. Semua dijelaskan secara lengkap dan terperinci.

3.Pentingnya Sinergi (Jama’ah).

Hati – hati dalam pemilihan kelompok atau jama’ah ini. Seringkali kita hanya ikut-ikutan tanpa mengetahui sebelumnya tentang tujuan kelompok ini. Seperti baru – baru ini , muncul kembali kasus pencucian otak yang dilakukan oleh kelompok NII , apalagi kelompok yang menamakan jihad atas nama TuhanNya dengan cara yang salah. Sepertinya ancaman ini banyak kita jumpai di Jogya dan sekitarnya, terutama sasarannya adalah mahasiswa yang haus dengan ilmu islam, dan mahasisawa yang jauh dari pengawasan orangtua wali. Hal ini sangat disayangkan sekali jika selama ini cita-cita kita menjadi Sarjana beralih menjadi teroris, tersangka, atau buronan.

4.Kepercayaan Diri

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun