Mohon tunggu...
Hannif Andy Al anshori
Hannif Andy Al anshori Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

Masiswa Universitas Gadjah Mada

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Menggali Jati Diri Sejati

19 Maret 2012   08:58 Diperbarui: 25 Juni 2015   07:48 314
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Media. Sumber ilustrasi: PIXABAY/Free-photos

Puji Syukur kami atas kenikmatan dan apa- apa yang telah Allah berikan kepada kita, pun juga kepada seluruh umat manusia di muka bumi ini tanpa terkecuali. Dan tiada yang pantas untuk menerima ungkapan syukur kita selain daripada-Nya, Rabb penggenggam jiwa. Rabb pemilik hari kemarin, hari ini dan hari esok.

Shalawat beriring salam juga senantiasa kita sampaikan kepada qudwah hasanah kita. Sosok manusia biasa berakhlak luar biasa beliau Rasulullah Muhammad shalallahu ‘alaihi wasallam. Semoga shalawat juga tercurah kepada keluarga , sahabat, dan orang-orang beriman setelahnya yang senantiasa ber-ittiba’ kepada beliau

Selamat datang calon pemimpin masa depan. Selamat datang para pelopor perubahan. Selamat datang di kampus yang penuh dengan pergolakan cita-cita dan asa menunggu untuk direalisasikan. Tanpa kita sadari kita sudah berubah. Suka atau tidak suka kita pun sejatinya harus siap untuk meladeni tantangan yang akan menghadang di depan kita, seberapapun beratnya, seberapapun besarnya turbulensi masalah yang siap mengganggu zona aman kita. Karena merupakan sebuah konsekuensi ketika sebuah transformasi itu pastinya akan dihadapkan pada sebuah tantangan. Tantangan bagaimana kita sanggup mempertahankan transformasi tersebut.

Saat ini adalah permulaan. Saat dimana mimpi besar itu coba digoreskan dalam kanvas kehidupan. Beragam warna yang ingin kita tuangkan dalam satu bidang kanvas putih tersebut, namun apakah proses perubahan kanvas yang putih itu menjadi satu lukisan indah bernilai seni tinggi itu seindah hasil yang akan dihasilkan. Tentu tidak. Hasil yang indah dan maksimal, butuh banyak pengorbanan. Hasil yang baik akan kita dapatkan ketika kita menemukan hal-hal yang menghambat di tengah jalan. Kemudian ketidakidealan yang kita hadapi itulah yang akan menambah nilai kebanggaan atas karya yang sedang kita goreskan. Begitu pula dengan kontribusi kita untuk Bangsa ini. Sesungguhnya, Bangsa ini sedang rindu akan kontribusi para pemuda. Pemuda yang sama-sama kita ketahui sebagai aset penting bangsa.

Sejak lama manusia diciptakan dan digariskan untuk menjadi dewasa , memiliki hasrat untuk mencari hal yang baru, mencari kehidupan yang baru, dan hal-hal yang lainnya. Semua itu dilakukan untuk mencapai kedewasaan. Hasrat tersebut tak pernah lekang oleh waktu karena manusia tak akan pernah puas. Sikap tak pernah puas ini kemudian membuat manusia tak pernah puas untuk mencari, tak pernah lelah mencoba, dan selalu berusaha mendapatkan dan menciptakan suatu hal yang baru.

Masa SMA adalah sebuah kegelisahan , sehingga banyak dari kita berontak pada lingkungan. Jika sebagian teman-teman memasuki aliran, kelompok, atau geng tertentu, maka kita sering jadi “pemberontak”sejati.  Kita pun mulai mencoba-coba memberi makna akan arti hidup. Kita menyangka bahwa hidup ini untuk menjadi orang yang gagah, maka kita menjadi pembalap jalanan sampai sering terjadi kecelakaan. Lalu kita sering menyangka bahwa hidup ini untuk menjadi “champion” , seorang juara yang tak terkalahkan. Oleh karena itu , kita hidup dari satu pertarungan ke pertarungan lainnya, hingga banyak menjatuhkan lawan dan meraih medali.

Yogyakarta menjadi salah satu tujuan hidup banyak orang untuk mencoba mencari makna hidup melalui jalur akademis, tentunya yang menjadi salah satu impian banyak orang “Universitas Gadjah Mada”. Namun setelah menjadi mahasiswa, ternyata kita merasa tak juga menemukan apa yang kita cari.

Selanjutnya kita mengira bahwa hidup mencari kekayaan, sehingga kita memutuskan untuk mengikuti bisnis, jualan sambil kuliah. Namun , kita tetap saja merasakan kekringan yang luar biasa, kita tidak tahan dengan pertanyaan –pertanyaan akan makna hidup yang tak kunjung terjawab.

Ketika kemudian kita mempelajari kisah-kisah manusia agung dan sejarah peradaban, kita melihat bahwa sesunggunhnya pencarian itu juga dicontohkan oleh tiga Nabi besar yang diakui oleh semua agama besar dunia . pencarian itu dialami oleh Nabi Ibrahim , Nabi Musa, dan Nabi Muhammad SAW.

Inilah perintah Tuhan agar manusia mencari dan menyadari siapa dirinya dan darimana dia berasal. Inilah makna kehidupan “Bacalah dengan nama TuhanMu yang menciptakanmu dari segumpal darah. Bacalah dengan nama TuhanMu yang Pemurah, yang mengajarimu dengan perantara kalam, yang mengajarimu apa yang tidak kamu ketahui”. (QS Al Alaq 1-5)

Manusia terdorong untuk mencari, mengapa ia tidak puas dan mengapa ia tidak bahagia. Dorongan yang membuat seorang tanpa sadar mencari makna hidup hingga terjerumus dalam kumpulan aliran sesat  yang banyak tersebar di Yogyakarta. Manusia ingin memiliki masa depan yang cerah , sehingga dalam pemperolehan nilai IPK mereka justru memanfaatkan kepandaian teman-temannya untuk mencontek sehingga mendapat IPK yang tinggi. Namun sesungguhnya , mereka tengah melakukan perjalanan untuk menemukan makna hidup .

Untuk itu , sedikit kami berikan tips untuk menggali jati diri pribadi.
1.Melahirkan kesadaran diri.

“ Ketahuilah ! Mereka melipat hatinya supaya (pikirannya)tersembunyi daripada (Allah). Ingatlah ! Pada waktu Mereka menutupi dirinya dengan bajunya, (Allah) mengetahui apa yang mereka sembunyikan , dan apa yang mereka nyatakan. Sungguh, Ia mengetahui segala isi hati. “
(Q.S Huud 11 : 5)

Kerap kita ketahui bahwa mencontek sepertinya telah menjadi sebuah kebudayaan bagi para pelajar dan mahasiswa. Padahal sifat kejujuran terus ditanamkan kepada kita mulai dari sejak lahir hingga saat ini, tapi kenyataannya kejujuran seperti halnya angin yang berhembus saja, yang datang dan pergi begitu saja. Pentingya sebuah kejujuran menjadi salah satu jawaban untuk menemukan makna hidup dan penentu kesuksesan kita . Saat teman – teman kita bangga sambil melempar toga keatas sambil berteriak bahwa ia telah sarjana, bahkan kita lebih bangga lagi di hadapan Allah , orangtua, dan teman –teman kita atas kelulusan kita karena kita telah jujur untuk menempuh gelar sarjana itu.

Lantunan zikir dan tasbih akan terus membantu mengendalikan kejernihan hati kita disaat datang pikiran buruk , paradigma, prasangka negatif, prinsip hidup yang salah, dan yang lainnya. Seseorang akan mampu melihat permasalahan tanpa didasari dengan latar belakang, pembanding , dan sudut pandang subyektif. Ia tidak akan memandang saat ia menyontek akankah pengawas mencatat di berita acara sehingga mata kuliah yang ia tempu tidak lulus, Ia tidak akan memandang bahwa usaha menconteknya tidak membuahkan hasil saat penyusunan skripsi sehingga kelulusannya tertunda.

“Dibutuhkan kejernihan hati sebelum mencari dan menemukan kebenaran,’ kebenaran yang sesuai dengan kehendak Tuhan Sang Pencipta.

2.Menjadikan Al qur’an sebagai pedoman

“Inilah surah yang Kami turunkan dan Kami wajibkan . Di dalamnya Kami turunkan ayat-ayat terang, agar kamu perhatikan peringatan” (Q.S Annur 24 :1)

Al qur’an adalah pembimbing menuju kebahagian. Memberikan prinsip dasar yang dapat dijadkan pegangan untuk mencapai keberhasilan dan kesejahteraan, baik lahir maupun batin. Juga memberikan peneguhan agar manusia memilik kepercayaan diri yang sejati dan mampu memberikan motivasi yang kuat dan prinsip yang teguh. Selain itu, Al qur’an juga memberikan petunjuk serta contoh-vontoh kongkret dari langkah-langkah pelaksanaan. Semua dijelaskan secara lengkap dan terperinci.

3.Pentingnya Sinergi (Jama’ah).

Hati – hati dalam pemilihan kelompok atau jama’ah ini. Seringkali kita hanya ikut-ikutan tanpa mengetahui sebelumnya tentang tujuan kelompok ini. Seperti baru – baru ini , muncul kembali kasus pencucian otak yang dilakukan oleh kelompok NII , apalagi kelompok yang menamakan jihad atas nama TuhanNya dengan cara yang salah. Sepertinya ancaman ini banyak kita jumpai di Jogya dan sekitarnya, terutama sasarannya adalah mahasiswa yang haus dengan ilmu islam, dan mahasisawa yang jauh dari pengawasan orangtua wali. Hal ini sangat disayangkan sekali jika selama ini cita-cita kita menjadi Sarjana beralih menjadi teroris, tersangka, atau buronan.

4.Kepercayaan Diri

Bila setiap oarang mengetahui makna tauhid sebagai sumber kepercayaan diri yang kokoh , niscaya meraka akan sangat percaya diri menghadapi tantangan hidup apa pun.
Jadi , untuk masalah masa depan , percayalah bahwa masa depan kita telah ditentukan . Hanya saja masa depan yang kita raih esok dimulai dari usaha kita sejak dini.

Semoga masa perkuliahan ini menjadi kawah candra dimuka bagi para pemuda yang rindu akan perubahan. Dan Jama’ah Shalahuddin sebagai entitas penting Universitas Gadjah Mada, dan dakwah kampus nasional siap untuk membersamai rekan-rekan, mahasiswa baru 2011 untuk merangkai mimpi dan merealisasikannya menuju realitas yang membanggakan.

Selamat berjuang…
Selamat berkontribusi…
Selamat menggoreskan tinta di lembar peradaban…
Hidup Mahasiswa Indonesia…
Allahu Akbar !

Hannif Andy Al anshori
Dept Syiar Jama'ah Shalahuddin UGM

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun