"with love "
Pram
Puisi dalam secarik kertas bernuasna ungu tersemat rapi dalam rangkaian mawar putih yang Shella temukan didepan pintu rumahnya bersama bingkisan kecil yang membuat mata Shella hampir tak bisa berkedip tatkala mengetahui isinya sebuah cincin berhiaskan permata. Kenapa mendadak Pram jadi romantis? tak biasanya dia mengirimkan bunga dan puisi setiap akan bertugas ditambah bingkisan kecil ini. Ah... Apa arti semua ini Pram?Bahagiakah ia?jika ini yang dinamakan bahagia kenapa tiba-tiba terselip perasaan tak enak melingkupi hati Shella. Perasaan yang sulit Shella ungkapkan dengan kata-kata. Tuhan,,ada apa ini?
***
Shella hanya terdiam membisu di depan gundukan tanah pemakaman yang masih basah. Bermimpikah ia saat ini?benarkah ini Tuhan?sungguh nyatakah yang terlihat dihadapannya kini?Sosok Pram dalam wujud sebuah nisan.
Wirasena Pramono
wafat
09 Mei 2012
Kecelakaan sore itu telah merenggut Pram darinya. Menyisakan sesal yang kini menghantui hari-hari Shella. Andai sore itu Shella bisa sedikit lebih ramah dengan perasaan Pram. Andai saat itu Shella menerima Pram. Andai Pram tak pergi bertugas sore itu. Andai Pram tahu apa yang ada dihati Shella. Andai saja,,, ya...andai waktu bisa membawanya kembali. Mencegah Pram untuk pergi.
Kini,,Shella hanya bisa melihat wajah Pram dalam figura ini. Tapi, tidak wajah Pram sudah tersemat disini. Di dalam hati ini. Selalu..dan Selamanya akan tetap seperti itu.
***