Mohon tunggu...
Fitri.y Yeye
Fitri.y Yeye Mohon Tunggu... Administrasi - otw penulis profesional

Wanita biasa.\r\nPenulis Novel Satu Cinta Dua Agama & Rahasia Hati

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Artikel Utama

Rumah Puisi Taufiq Ismail yang Menginspirasi

10 September 2012   02:21 Diperbarui: 25 Juni 2015   00:41 2068
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption id="attachment_198161" align="aligncenter" width="300" caption="karya Taufiq Ismail yang dialih bahasakan 9doc.pribadi)"]

13472430371001454922
13472430371001454922
[/caption] [caption id="attachment_198163" align="aligncenter" width="300" caption="dalam bahasa Belanda"]
1347243183385145732
1347243183385145732
[/caption]
13472432861063342708
13472432861063342708
Tidak hanya kumpulan puisi-puisi sang pujangga. RUMAH PUISI ini juga berfungsi sebagai Perpustakaan, tempat pelatihan guru Bahasa dan Sastra. Sanggar siswa membaca buku dan berlatih menulis. Tempat sastra Indonesia dan Minangkabau diapresiasikan dan tempat para Sastrawan berinteraksi. Kesan itu semakin jelas terlihat karena di lantai dua itu terdapat 4 buah lemari buku yang di dalamnya terpajang buku-buku, bukan hanya buku sastra tetapi berbagai jenis buku. Pengunjung dimanjakan untuk membaca buku-buku tersebut dengan duduk di kursi tamu 3 set kursi tamu disediakan di sana. Dan kenyamanan untuk menikmati buku-buku di Rumah Puisi juga semakin dirasakan, karena di sana juga di gelar karpet bludru dengan dua buah bantal besar. Saya membayangkan kita sedang berselonjor kaki membaca buku-buku di pustaka Rumah Puisi dan menikmati indahnya aksara buah pena dingin sang Penyair Taufiq Ismail ini.

[caption id="attachment_198166" align="aligncenter" width="300" caption="perpustakaan di Rumah Puisi"]

13472433672054019412
13472433672054019412
[/caption]

Taufiq Ismail, lahir di Bukittinggi Sumatera Barat, pada 25 Juni 1935. Seorang penyair dan sastrawan Indonesia yang sampai hari ini masih terus berkarya. Beragam penghargaan telah beliau dapatkan. Ide mendirikan Rumah Puisi menjadi sebuah inspirasi bagi generasi muda agar gemar menulis dan membaca. Mencintai sastra dan budaya Indonesia.

Mengagumi karya-karya Taufiq Ismail, semakin member semangat pada saya untuk bisa terus menulis. Semoga semnagat itu terjaga selamanya. Amiin.

Selamat pagi

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun