Mohon tunggu...
Fitri.y Yeye
Fitri.y Yeye Mohon Tunggu... Administrasi - otw penulis profesional

Wanita biasa.\r\nPenulis Novel Satu Cinta Dua Agama & Rahasia Hati

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

{MIRROR} Misteri Mimpi Berdarah

14 Desember 2011   01:40 Diperbarui: 25 Juni 2015   22:20 871
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

**.
"Dira gue tidur dulu ya" Mike sahabatnya menyela di tengah ketukan huruf-huruf di tuts keybornya.

"Iya Ke, bentar lagi gue nyusul! Ini masih nanggung" tanpa berkedip dari layar monitor Dira menjawab. Jemari lentiknya begitu lincah melenggok di atas keybord. Dirasangat serius. Dira membiarkan imajinasi liar berkelana untuk menuntaskan naskahnya. Mikepun akhirnya berlalu meninggalkan Dira sendirian di kamar depan.

Hampir dua jam setelah Mike meninggalkan Dira untuk tidur.

"Teng, teng," jam dinding antik berdenting di ruang tamu, kedengaran sampai di kamar Dira. Sudah pukul O2.00 dini hari. Dira belum merasa ngantuk juga. Ia menggerakkan tubuhnya, sedikit pegal. Lalu berdiri menuju dapurr, mencari cemilan untuk menemaninya menulis.

"Arrrrgggghhhhhhhhhhhh" suara erangan kesakitan terdengar gaduh dari kamar Mike.
Dira berlari ke kamar Mike. Tiba-tiba tubuhnya kaku tak bergerak, terbelalak ketakutan di pintu kamar Mike. Dira menyaksikan Mike tak bernyawa lagi Dengan luka seperti ditusuk benda tajam di leher, matanya melotot. Pakaian Mike koyak di sana sini. Darah segar mengalir dari mulut dan selangkangannya.

Dira terhenyak..luka-luka Mike persis seperti apa yang dilukiskan Dira dalam novelnya. Wajah Mike tercabik, jantungnya keluar. Dira seperti tengah menyaksikan film Nightmare on Elm Street. Tapi tidak ini nyata, mungkinkah sahabatnya Mike mengalami mimpi tragis seperti cerita dalam novelnya? “Tidak mungkin!” Dira menggeleng sekuat-kuatnya meyakinkan diri ini bagian dari imajinasinya..

Dira seperti mengingat sesuatu, ia berlari ke kamar depan tempat dimana ia menulis. Sesuatu yang aneh yang tak masuk akal dilihatnya, layar komputernya penuh darah. Percikannya berserakan, keybordnya merah tersiram darah. Dira tak percaya dengan apa yang disaksikannya. Tidak pernah ini terjadi sebelumnya. Dira melangkah pelan dalam rasa takut yang mencekam. Ia menyentuh layar monitor, darah itu terlihat masih segar, Dira memegangi darah itu. Dira berlari kembali ke kamar Mike saat itu ia mulai panik dan berteriak . “Ini nyata!”

"Mikeeeeeeeeee…..!tidaaaaaaaaaaaaakkkkk!"

NB: Nikmati juga karya peserta lain di lapak CINTA FIKSI

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun