Hiduplah seorang kakek penjual bunga. Dia mempunyai seorang cucu perempuan bernama Rosalinda. Katanya suasana hati itu bisa tergambar dari kesukaan terhadap bunga-bunga yang dipilih. Rosalinda mengambil sekuntum bunga lily berwarna putih dan mencium aroma harumnya. Sang Kakek lalu berkata, "Bunga lily warna putih itu melambangkan kesedihan". Biasanya orang yang berada di pemkaman akan membawa bunga lily berwarna putih"
"Kenapa kamu mengambilnya?"
" Apakah ada suatu permasalahan yang kamu hadapi pada hari ini?" tanya Kakek
" Iya betul kakek aku lagi ada masalah, selama beberapa hari ini. Aku tidak menjumpai lagi pemuda yang biasanya mengobrol denganku. Tidak tahu alasanya kenapa. Mungkin saja dia pindah ke suatu tempat yang aku tidak ketahui keberadaanya.
PendekatanÂ
"Bunga teratai melambangkan keindahan", sebut pemuda itu di awal perbincangan.
"Oh ya?? Kenapa kamu jadi tiba-tiba puitis coba? Jawab Rosalinda.
"Oh maaf bukan keindahan tetapi kesedihan, bunga teratai itu bunga lily ya?" tanya pemuda.
"Beda nggak sih?" Tanya Rosalinda
"Teratai atau disebut juga Nymphaea atau Water Lily" jawab pemuda.
"Oh jadi nama latin bunga teratai adalah bunga Lily, aku baru mengetahuinya". celetuk Rosalinda.
"Apakah kamu suka pemuda yang romantis atau biasa-biasa saja?" tanya pemuda itu melanjutkan.
"Jujur aku nggak kepikiran sama sekali", jawab Rosalinda.
"Sebenarnya aku itu perempuan yang gengsian, jadi sepertinya lebih butuh cowok yang nggak gengsi. Aku gampang geli, jadi kalau di romantisin malah merinding" jawab Rosalinda melanjutkan.
"Romantis itu susah bagi pemuda yang tidak pernah ngegombal ke cewek" jawab pemuda itu melanjutkan.
Saat pemuda itu tadi mencoba untuk bersikap romantis, maka yang terjadi adalah membuat Rosalinda merinding sehingga suasana menjadi horror.
Rosalinda bertanya lagi ke pemuda itu, "Kamu tahu istilah love language? saya percaya masing-masing orang punya cara berbeda buat bisa jadi romantis. Sebenarnya romantis itu perlu, tetapi tidak harus selalu pakai kata-kata.
Pemuda itu menjawab, "Love language artinya adalah bahasa cinta, bisa jadi mengungkapkan perasaan cinta dengan suatu tindakan nyata.
Rosalinda melanjutkan, "Bahasa cinta itu ada macam-macam, ada yang words of affirmation (lewat kata-kata), ada yang act of service (lewat tindakan), ada quality time (lewat meluangkan waktu) dan receive gift (menerima dan mengasih hadiah)
Rosalinda itu berbicara lagi, "Love language itu sebenarnya manifestasi dari apa yang ingin kita dapat dari orang lain. Tetapi tidak jarang ada yang bilang kalau love language termasuk cara kita mengungkapkan rasa sayang kita kepada orang lain".
***
Membaca Cerita berseri di internet
Di awal, pemuda itu bertanya kepada Rosalinda tentang kesukaan terhadap pemuda romantis atau biasa saja? Jawabannya dengan jujur bahwa dia tidak kepikiran hal itu sama sekali.
Ternyata Rosalinda pernah membaca suatu cerita berseri di internet. Ada dua pemudi, pemudi pertama mendata begitu detail kriteria pemuda idamannya. Namun kriteria yang baik-baik itu tidak terdapat dalam keseharian pada dirinya. Sementara pemudi yang kedua. Dia tidak mendata kriteria pemuda idamannya. Namun dia melaksanakan aktivitas kesehariannya yang mencerminkan kriteria bagi pemuda idaman.
Hal itulah yang membuat Rosalinda tidak menetapkan kriteria dalam menentukan pemuda idamannya. Karena menurutnya sikap kita saat ini akan menjadi cerminan diri dari pasangan yang akan kita dapatkan pada suatu saat nanti. Namun dia menanamkan didalam hati, bahwa dia tidak mau berubah kearah yang lebih baik hanya karena laki-laki.
Rosalinda yang biasanya mengobrol dengan pemuda itu. Di hari kedua, dia tidak menjumpainya lagi. Kemudian berturut-turut hingga mendekati hari ke tujuh. Dalam benak Rosalinda bertanya-tanya, apakah ada yang salah dengan ucapannya saat di tanyai oleh pemuda tersebut.
***
Dimanakah Keberadaan Pemuda itu?
"Saat kau mencari bunga di suatu kebun, jika sudah ada yang cocok segera ambil, jangan kau melirik atau mencari bunga lain yang lebih sempurna. Karena akhirnya nanti kamu tidak mendapatkan bunga apapun. Hal itu terjadi karena kamu memilih yang lebih bagus dari yang ada. Ternyata yang lebih bagus itu banyak. Pada akhirnya kau bingung memilih dan tidak mendapatkan apa-apa"
Pada awalnya, pemuda itu sudah mulai mempertimbangkan Rosalinda. Namun ada pemudi lain yang paras wajahnya lebih cantik. Pemuda itu mulai bimbang. Ada gejolak di dalam hati. Tetap bersama Rosalinda atau mengejar pemudi lain yang berparas lebih cantik.
Hal inilah yang membuat pemuda itu berfikir keras. Kemudian menyebabkan dia tidak menemui Rosalinda lagi untuk berbincang-bincang. Di sisi lain, pemuda ini juga tidak berani untuk mendekati pemudi yang berparas lebih cantik dari Rosalinda.
Setelah melalui pertimbangan, pemuda itu mencoba untuk memilih pemudi yang berparas cantik. Dia melakukan pendekatan melalui perbincangan yang dilakukannya. Ternyata topik perbincangannya  tidak semenarik saat berbincang dengan Rosalinda. Pendekatanya dengan pemudi berparas cantik sepertinya tidak gayung bersambut.
Selesai!!!
Mojokerto, 4-11-2023
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H