Mohon tunggu...
Eki Tirtana Zamzani
Eki Tirtana Zamzani Mohon Tunggu... Guru - Pendidik yang mengisi waktu luang dengan menulis

Guru yang mengajar di kelas diperhatikan oleh 25-30 siswa, apabila ditambahi dengan aktivitas menulis maka akan lebih banyak yang memperhatikan tulisan-tulisannya. ekitirtanazamzani.wordpress.com

Selanjutnya

Tutup

Kurma Pilihan featured

Banyak Cara Menjemput Malam "Lailatul Qadar"

26 Mei 2019   07:46 Diperbarui: 4 Mei 2021   07:28 1219
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Semua manusia yang hidup di dunia tidak terlepas dari kesalahan dan dosa. Ramadhan menjadi bulan untuk melatih diri menjadi lebih baik. Ibadah berpuasa yakni suatu ibadah meninggalkan makan, minum, dan segala sesuatu yang membatalkan puasa dari terbit fajar sampai terbenamnya matahari.

Jika kita lulus mengekang hawa nafsu selama berpuasa maka kita akan menjadi pemenang saat hari raya Idul Fitri telah tiba. Ada suatu malam di bulan Ramadhan yang lebih baik dari seribu malam yakni malam lailatul qadar. 

Setiap umat muslim berlomba-lomba untuk bisa berjumpa dengan malam lailatul qadar. Karena jika kita beribadah di malam itu nilai pahalanya akan setara dengan melakukan ibadah selama seribu malam.

Ternyata ada banyak cara untuk bisa menjemputnya. Tidak hanya melakukan ibadah yang bersifat keagamaan saja. Jika kita melakukan aktivitas sehari-hari dengan baik dan diniatkan untuk beribadah kepada Allah SWT. Maka hal ini bisa menjadi jalan kepada kita untuk bisa menjemput malam lailatul qadar yang istimewa.

Tiga Jenis Nafsu di dalam Kitab Suci Al-Quran

Menurut Imam Ghazali, sesuatu yang paling besar pada diri kita adalah nafsu. Jika kita bisa mengekang nafsu maka kita akan menjadi pribadi yang lebih baik. Berikut ini jenis-jenis nafsu di dalam kitab suci Al-Quran:

Pertama, nafsu muthmainnah. Itulah jiwa yang tenang karena iman, amal soleh, dan ketaatan kepada Rabnya. (Q.S ar_Ra'du: 28 dan QS. Al-Fajr: 27-28)

Kedua, nafsu lawwamah,  nafsu ini sering mencela orangnya disebabkan ia telah melakukan kesalahan, baik dosa besar, dosa kecil, atau meninggalkan perintah, baik yang sifatnya wajib atau anjuran. (QS. Al-Qiyamah: 2)

Ketiga, nafsu ammarah bis su'u. Suatu nafsu yang selalu mengajak pemiliknya untuk berbuat dosa, melakukan yang haram dan memotivasi pemiliknya untuk melakukan perbuatan hina. (QS. Yusuf: 53). (konsultasisyariah.com/ diakses pada hari Minggu, 26-05-2019)

Puasa yang baik menurut saya adalah puasa yang tetap menjalankan aktivitas seperti biasanya. Berpuasa akan tidak terasa jika kita beraktivitas. Kebiasaan saya setelah sahur biasanya tidur. 

Kemudian bangun pada pukul 05.00 WIB untuk melaksanakan ibadah shalat subuh. Setelah itu menjalankan aktivitas normal seperti biasanya, seperti : mandi, menyiapkan buku, dan berangkat ke sekolah. Sebagai pendidik saya mengisi kegiatan sekolah selama bulan Ramadhan.

Nafsu yang paling baik menurut kitab suci Al-Qur'an adalah nafsu muthmainnah.  Semoga nafsu saya bisa setingkat dengan nafsu muthmainnah dan selalu istiqomah. Sementara nafsu kedua dan ketiga yang merupakan nafsu kejelekan. Saya tidak boleh menceritakan. Karena suatu kesalahan (aib) tidak baik untuk diceritakan. Suatu perbuatan buruk akan bernilai dosa jika dilakukan. 

Namun jika sebatas niat dan tidak dilakukan. Hal itu tidak akan bernilai dosa. Tentu berbeda dengan perbuatan baik. Niat berbuat baik saja sudah dicatat oleh Malaikat sebagai suatu pahala meskiput niat baik itu belum dikerjakan oleh manusia. Hal ini sesuai dengan referensi dari buku agama atau ceramah dari ustadz yang pernah saya dengar. 

Saya ingin memiliki nafsu muthmainnah. Saat saya bisa melakukan aktivitas kegiatan di sekolah yang bermanfaat dan menjauhi segala sesuatu yang mengurangi nilai ibadah puasa. 

Selain berbagi pengetahuan kepada anak-anak tentang ibadah puasa. Saya juga mendapatkan tambahan ilmu agama dari teman-teman sesama guru. Anak-anak suka dengan cerita. Saya bercerita kepada mereka tentang makan dan minum yang diperbolehkan selama puasa jika dalam keadaan lupa.

"Misalkan Wahyu, ketika pulang sekolah dia sangat lapar dan haus. Ketika itu tidak ada ayah dan ibu di rumah. Wahyu lalu mengambil makanan kemudian meminum minuman dengan sengaja. Hal ini tentu akan membatalkan ibadah puasa. Orang tua wahyu beranggapan kalau Wahyu tetap berpuasa. Tetapi dia telah membatalkan puasa dengan sengaja makan dan minum. Ibadah puasa itu adalah suatu ibadah yang hanya diketahui oleh Allah SWT dan orang yang menjalankannya". Tutur saya kepada anak-anak

"Kedua, semisal Rasya. Jarak antara sekolah dan rumah jauh. Dia bersekolah dengan mengayuh sepeda. Saat perjalanan dengan sengatan cahaya matahari yang sangat terik. Sehingga keringat bercucuran keluar dari tubuhnya. Sesampainya di rumah dia begitu kehausan. Dia langsung meminum seteguk air putih untuk menghilangkan rasa dahaganya. 

Setelah menghabiskan segelas air minum. Dia baru ingat kalau sedang berpuasa. Maka puasa yang dilakukan Rasya tetap bisa dilaksanakan sampai waktu berbuka tiba. Alasannya karena saat minum tadi dia lupa kalau sedang berpuasa." Tutur saya.

Puasa bagi anak-anak adalah untuk belajar menjalankan kewajiban beribadah umat Islam yang sesungguhnya. Meskipun mereka belum baligh. Puasa yang telah dilakukan sebagai tempat untuk belajar atau berlatih diri. Sehingga saat mereka sudah baligh dan puasa wajib dilkasanakan. Maka menjalankan ibadah puasa tidak terasa berat.

Keistimewaan Shalat Dhuha

Selain itu, saya mendapatkan ilmu tentang ibadat shalat Dhuha. Keistimewaan ibadah shalat Dhuha adalah dapat menarik rezeki. Jika rezeki kita itu ada di dalam bumi bisa segera keluar keatas. Jika rezeki ada diatas langit juga bisa segera diturunkan. Pematerinya waktu itu Pak Zudur.

Beliau berkewajiban menjadi guru pendamping shalat dhuha. Sebelum anak-anak menjalankan shalat dhuha. Beliau bercerita, Anak-anak tahu anak burung gagak namanya adalah bughats. Burung gagak itu memiliki bulu berwarna hitam. Burung gagak akan mengerami telurnya sampai menetas. 

Setelah telur menetas akan muncul anak burung gagak dari cangkang telur. Bhugats terlahir ke dunia. Anehnya anak burung gagak itu berwarna putih. Hal ini bisa terjadi karena mereka belum memiliki bulu-bulu hitam seperti induknya. Sehingga burung gagak tidak memberi makan kepada bhugats. Dia hanya mengamati dari kejauhan. Dia menganggap bhugats bukan anaknya karena berbeda bulu.

Keistimewaan bhugats adalah mengeluarkan aroma yang membuat serangga mendatanginya. Serangga-serangga itu yang akan menjadi makanan bhugats sampai munculnya bulu-bulu hitam disekujur tubuhnya. Setelah muncul bulu hitam, bhugats tidak lagi mengeluarkan aroma yang bisa mengundang serangga. 

Induknya pun mulai sadar kalau bhugats adalah anaknya yang dulu berupa telur disangkarnya. Kemudian induknya mencari makan buat bhugats. Kisah yang dapat kita petik dari bhugats dan induknya adalah Allah SWT telah menjamin rezeki bagi setiap mahluknya yang hidup didunia. Aroma bhugats setelah lahir adalah daya tarik serangga untuk bisa mendatanginnya.

Hal itu juga merupakan jatah rezeki makanan yang diberikan Allah SWT kepad bhugats. Hikmah yang dapat dipetik dari kisah ini adalah ibadah shalat dhuha sebagai daya tarik datangnya rezeki bagi umat muslim. Shalat Dhuha dilakukan di pagi hari saat matahari mulai terbit. Artinya manusia mulai melakukan aktivitas untuk mencari nafkah atau rezeki.

Penyampaian Pak Zudur tentang shalat dhuha dengan sambil bercerita bisa membuat anak-anak antusias untuk mendengarkan sampai tuntas. Pembelajaran shalat dhuha bisa tersampaikan dengan baik melalui cerita. Anak-anak merasa senang dan mudah untuk menerimanya. 

Karena dalam penyampaiannya tidak sekadar pemberian materi. Kejadian nyata pasti akan lebih berkesan dan mudah untuk mempercayai berbagai kekuasaan Allah SWT pada mahluknya.

Menjemput Malam Lailatul Qadar

Pagi ini saya membaca update status whats app teman-teman. Ada status teman saya sesama pendidik yang begitu menarik. Sehingga saya kemudian mengomentarinya. Statusnya antara lain, ada gambar kucing yang bermain ekor yang bentuknya seperti ekor tikus. 

Tetapi itu hanya ilusi karena dibaliknya ada seekor ular kobra besar yang berbahaya. Pesan dari gambar itu adalah anda tidak akan pernah tahu dengan siapa anda bermain, jadi tolong hormati satu sama lain sepanjang sisa hidup anda.

Kemudian pada gambar kedua. Ada seekor kupu-kupu yang hinggap disekuntum bunga. Pesan dari gambar itu adalah, "Kalau ingin memelihara kupu-kupu, jangan tangkap kupu-kupunya, pasti ia akan terbang. Tetapi tanamlah bunga, maka kupu-kupu akan datang sendiri dan membentangkan sayap-sayapnya yang indah".

Setelah saya komentari kami pun bertegur sapa dan menanyakan kabar. Kebetulan hari ini adalah puasa yang sudah jalan mendekati sepuluh hari terakhir. 

Dimana akan datang suatu malam yang lebih baik dari seribu malam yakni malam lailatul qadar. Umat muslim diseluruh dunia akan berbondong-bondong menjemputnya di Masjid pada sepuluh malam terakhir di bulan Ramadhan.

Beliau bercerita kalau semalaman habis menjemput malam lailatur qadar barangkali bisa kebagian malam istimewa itu dari Allah SWT. Saya lalu mendo'akan beliau semoga bisa mendapatkanya atas seizin Allah SWT tentunya.

Beliau lanjut bertanya kepada saya, "Pean mboten ta?" / ("kamu tidak mencarinya juga?") lalu saya menjawab "Tidak Pak". "Lo kok mboten niku critone yoknopo?" / ("ko bisa tidak bagaimana ceritanya?")

Saya hanya menjawabnya dengan ikon senyuman lalu memberikan gambar panduan memperoleh malam lailatul qadar. Pertama, tingkatkan ibadah dimalam sepuluh terakhir. Kedua, utamakan hari ganjil di 10 malam terakhir. Ketiga, beriktikaf di masjid agar ibadah semakin khusyuk. Keempat, sesuaikan jadwal tidur agar ibadah malam hari tak terganggu rasa kantuk. (Instagram kumparan.com, Minggu/26-05-2019).

Beliau lalu menjawab "ngertos" (mengerti). "Sak gak-gak e kito nyobi nekani haq e wulan Ramadhon" / "Setidak-tidaknya kita mencoba untuk mendatangi hak-nya bulan Ramadhan". Tutur beliau

"Nggeh Pak, Kulo saget e menjalankan puasa mawon, ibadat sunnat dalu mboten saget" / "Iya Pak, saya bisanya menjalankan ibadah wajib saja seperti puasa. Namun ibadat sunat yang dilaksanakan pada malam hari belum bisa menjalankan". Tutur saya

"Qiyamullail nggeh mboten melulu rupi shalat malam atau senese. Njagong kanti taffakur inggih termasuk. Sering dodolan nang pasar kaperlu nafkahi anak keluarga nggih termasuk qiyamullail nek dimaksud nguripi ibadah" penuturan beliau.

"Qiyamullail itu tidak hanya berupa shalat malam atau sejenisnya. Semalaman tidak tidur dengan bertaffakur juga termasuk. Kemudian sering berjualan di pasar untuk menafkahi anak dan istri juga termasuk qiyamullail. Kalau aktivitas itu dimaksudkan untuk bisa menghidupi ibadah kita. Kemudian menyiapkan materi untuk murid-muridnya yang ada di sekolah juga termasuk. Hal itu tergantung motivasi atau niatan perbuatanya." penuturan beliau.

Setelah mendapatkan nasehat dari beliau. Saya yang sebelumnya tidak begitu tertarik dengan malam lailatul qadar. Kini mulai termotivasi untuk bisa mendapakannya juga. Karena menurut beliau saya masih memiliki peluang untuk mendapatkannya meskipun bukan seorang yang ahli ibadah. Tetapi tetap menjalankan kewajiban puasa dengan kegiatan yang bermanfaat.

Penutup

Ibadah puasa menjadi ibadah yang diketahui oleh hamba dan Tuhan saja. Setiap amalan-amalan ibadah kita di bulan Ramdhan semoga bisa diterima oleh Allah SWT. Semoga kita bisa diberikan kesempatan oleh Allah SWT untuk menjadi hambanya yang beruntung dan bisa mendapatkan malam yang lebih baik dari seribu malam yakni malam lailatul qadar.  

Segala sesuatu yang bersifat keduniaan dan mengandung nilai-nilai kebaikan akan menjadi suatu amalan ibadah tergantung dari niat kita masing-masing. Semoga kita bisa dipertemukan lagi dengan bulan Ramadhan pada tahun-tahun berikutnya. Aamiin.

Semoga bermanfaat

Salam,

Eki Tirtana Zamzani

Mojokerto, 26-05-2019

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun