Belajar Berjualan Buku di Media Sosial
Sesuai kutipan di awal tulisan ini, jika ada penulis yang terjun ke bisnis tulisan maka harus siap untuk menjadi sales. Sebagai langkah awal saya mempromosikan buku ini di Instagram.
Alhamdulillah saya bisa menjaring satu pembeli. Namanya adalah Wiwin, selaku adik tingkat kelas saya saat kuliah. Kemudian saya menghubungi sahabat saya, Kholil di Sidoarjo. Saya menawarkan buku tersebut. Beliau tertarik dan ingin memesannya juga.
Saya memberikan satu buku ke Mas Rangga sebagai ucapan terima kasih telah menuliskan endorse-nya. Beliau juga memesan satu buku untuk diberikan ke ketua jurusan Pendidikan Matematika UINSA. Beliau ingin menunjukkan kalau ada alumnus dari jurusan Pendidikan Matematika  yang ternyata bisa mengarang tulisan dan dibukukan.Â
Tidak hanya itu, beliau juga membantu mempromosikan buku dengan cara memposting buku saya di Facebook. Akhirnya ada kakak tingkat saya yang tertarik untuk membelinya, yaitu Mas Ahmad Isroil. Alasan beliau membeli karena tertarik ada guru matematika yang bisa menulis atau mengarang sebuah buku.
Pembeli berikutnya adalah Mas Didin Handoko asal Jombang. Saya dulu pernah membeli bukunya berjudul "Etnomatika Situs Trowulan". Mungkin sebagai gantinya beliau sekarang membeli buku saya. Hhe he. Setelah itu ada Mbak Seneng Utami yang juga memesannya. Rencananya saat pulang ke Indonesia beliau akan mengabariku lagi. Alhamdulillah akhirnya buku saya sudah menemukan takdir pembacanya.
Penutup
Bisnis buku itu menurut saya gampang-gampang sulit. Ada perasaan senang saat buku kita menemukan pembelinya. Pembelajaran bagi saya yang dari dulu tidak suka berdagang.
Kini dengan langsung terjun ke bisnis buku, saya harus belajar memasarkannya dan mengemasnya sebelum memaketkannya jika pembeli berada dari luar kota. Kegiatan bisnis ini juga sebagai kesibukan yang bisa saya lakukan dalam minggu-minggu ini. Setelah ada waktu luang dari selesai mengajar di sekolah dan bimbel.
Dengan menulis di Kompasiana saya akhirnya bisa menjadi wirausaha. Meskipun belum bisa mengembalikan modal saya sepenuhnya karena saya menerbitkannya melalui penerbit indie yang berbayar.
Namun banyak pengalaman ilmu yang berharga bisa saya dapatkan dengan terjun langsung ke bisnis buku. Salah satunya adalah bisa bersilaturrahim lagi dengan teman-teman semasa kuliah. Kemudian saya juga bisa berkenalan dengan orang-orang baru yang sesuai dengan passion saya yakni di bidang menulis.Â
Salam,
Eki Tirtana Zamzani