(Sumber : UPT Puskesmas Kedundung kota Mojokerto)
Kemarin saya membaca selebaran itu dari ibu. Beliau dapat sosialisasi dari petugas Puskesmas yang datang langsung ke rumah warga Kedundung Kota Mojokerto. Warga yang memiliki gejala seperti diatas agar segera memeriksakan diri ke Puskesmas terdekat. Tujuannya adalah agar segera mendapatkan penanganan oleh dokter sehingga penyakitnya tidak semakin parah dan ada obatnya.
Setelah membaca gejala-gejalanya, jujur saya mulai merasakan perasaan cemas didalam hati. Gejala tersebut sebagaian banyak telah saya rasakan. Saya sudah menyadari sejak dulu bahwa saya begitu sering kencing. Selain itu mudah sekali haus. Kalau pandangan mata agak kabur mungkin gara-gara sering melihat layar phonsel atau phonsel. Bude saya dari ibu juga memiliki riwayat terkena penyakit kencing manis.
Sebagai pemuda yang berkepala dua pasti takut terkena penyakit kencing manis. Ketakutan kita adalah kompilkasi penyakit ini yang ternyata bisa menyebabkan katarak, kebutaan, disfungsi seksual, kerusakan pembuluh darah kaki, kerusakan jantung, dan kerusakan saraf.
Kebutaan adalah hilangnya kenikmatan untuk bisa melihat dunia dan seisinya dengan benda yang berwarna-warni. Hal ini yang patut untuk selalu kita syukuri karena bisa melihat keindahan dunia.Â
Saya tidak bisa membayangkan jika kenikmatan ini diambil oleh Tuhan. Ketika kita mencoba untuk memejamkan mata sejenak maka dunia terasa berakhir. Karena yang ada hanya kegelapan yang bisa untuk kita lihat. Kita hanya bisa mendengarkan suara disekeliling kita. Kemudian hanya bisa mencium bau sesuatu.
Saya menyadari bahwa tubuh saya semakin kurus. Celana yang dulu tidak muat. Kini muat untuk saya pakai. Berat badan saya juga mulai turun.Â
Terus di ibu jari kaki sebelah kiri juga terasa sakit. Saya belum memeriksakan ke dokter di puskesmas tentang kadar gula darah saya masih normal atau berlebih.Â
Jadi saya masih sebatas kira-kira untuk menebak penyakit yang saya alami saat ini. Prediksi penyakit saya bisa saja benar ataupun salah. Harapan saya adalah penyakit yang telah saya alami ini bukan penyakit berat seperti DM yang memiliki resiko tinggi. Semoga saja hanya kelelahan saja dalam mengajar.
Meredakan Masuk Angin dengan Kerokan
Siang tadi, saya di bimbel menyiapkan materi. Kipas angin menyala dengan memutar kesegala arah sehingga badan saya terkena udaranya.Â