Kedua, "Mengapa Ibu berkeinginan sekali untuk bisa segera melaksanakannya?" Tanya Jono pada Ibunya.
"Dalam ceramah-ceramah Kyai yang ibu dengarkan di Mushalla desa. Pak kyai menganjurkan bagi jamaahnya yang mampu untuk segera menunaikan ibadah haji di Makkah. Karena haji yang mabrur bisa menghapus dosa-dosa kita. Selain itu sikap kita nanti juga bisa berubah. Sikap kita yang biasanya buruk kepada orang lain akan berubah menjadi baik" tutur ibu.
Pernah suatu ketika ibu mendengarkan ceramah Kyai Ismail di mushallah desa.
"Ibadah haji adalah mendatangi kiblat kedua umat islam yakni ka'bah. Ka'bah menjadi bangunan bersejarah peninggalan Nabi Ibrahim as. Dahulunya Ka'bah ini menjadi tempat penyimpanan berhala-berhala kaum kafir quraisy di masa jahiliyah sebelum kedatangan Rasulullah" tutur kyai Ismail
"Pada masa Rasulullah kiblat pertama umat islam adalah di Masjidil Aqsa di Yerussalem, Palestina. Kemudian ada perintah dari Allah SWT untuk mengubahnya ke ka'bah yang berada di kota Makkah. Perintah ini terdapat dalam kitab suci Al-quran" terangnya
"Pada saat ibadah haji, Ka'bah menjadi pusat thawaf jamaah haji. Thawaf adalah berputar mengelilingi ka'bah sebanyak tujuh kali putaran. Saat bertawaf jamaah disunnatkan untuk menggemakan talbiyah. Bunyinya yaitu labbaikAllahumma labbaik. Labbaik laa syariika laka labbaik, innal hamda wanni'mata laka wal mulka laa syariikalak". Terangnya
"Saat melaksanakan ibadah haji, semua jamaah dihadapan Allah SWT itu sama. Berpakaian ihram putih-putih baik itu laki-laki ataupun perempuan. Saat melaksanakan wukuf di arafah jutaan manusia berkumpul di padang pasir. Mereka meminta ampun kepada Allah atas segala dosa-dosanya yang telah dilakukan. Setelah itu melontar jumrah di Mina sebagai wujud perlwanan terhadap setan dengan melemparinya batu di bukit yang telah ditentukan". Terang kyai Ismail.
"Haji dikatakan mabrur apabila setelah beribadah haji ada banyak perubahan dalam sikap yang lebih baik terhadap sesama (hablumminannas). Hubungan dengan Allah dalam melaksanankan perintah-perintahnya juga selalu dilaksanakan (hablumminallah). Namun jika tidak ada perubahan setelah ibadah haji maka hajinya adalah kebohongan dan keborosan" tuturnya  Â
Ibunya yang sering mengikuti pengajian-pengajian di mushalla desa. Lambat laun mulai terpengaruh dengan kajian-kajian dari kyai Ismail. Sehingga beliau ingin menjadi haji yang mabrur.
***
Gaji yang didapat Jono pada setiap bulannya selalu disisihkan untuk menabung. Agar bisa  terkumpul banyak. Penghematan pengeluaran makan sehari-hari dilakukan. Dia memilih untuk memasak makanan sendiri di kos-kosan.