Mohon tunggu...
Eki Tirtana Zamzani
Eki Tirtana Zamzani Mohon Tunggu... Guru - Pendidik yang mengisi waktu luang dengan menulis

Guru yang mengajar di kelas diperhatikan oleh 25-30 siswa, apabila ditambahi dengan aktivitas menulis maka akan lebih banyak yang memperhatikan tulisan-tulisannya. ekitirtanazamzani.wordpress.com

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Mengulas Artikel Pilihan Kompasiana di Bulan Juli

5 Agustus 2018   03:12 Diperbarui: 5 Agustus 2018   04:09 449
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://www.kompasiana.com/www.etzcoy.blogspot.com

Apakah pembaca pernah bermimpi untuk bisa menerbitkan tulisannya dikompasiana menjadi buku pada setiap bulannya? Apakah mimpi tersebut bisa terwujud ? itulah pertanyaan yang ada didalam benak penulis sekarang. 

Saya sudah berusaha untuk aktif menulis di kompasiana. Meskipun aktivitas menulis menjadi tantangan yang berat bagi saya. Karena saya harus bisa membagi waktu antara kerja dan menulis. Saya bisa menulis dimalam hari atau pada hari libur.

Keinginan saya adalah menulis lalu menerbitkan sebuah buku pada setiap bulannya. Saat ini ada penerbit baru di daerah Jombang yang menawarkan paket murah menerbitkan buku. Nama penerbitnya kun fayakun. 

Bulan ini penerbit tersebut mengeluarkan promo paket penerbitan hemat. Yakni dengan paket hemat Rp.299.000,00 penulis akan mendapatkan fasilitas jumlah halaman buku 75, dapat ISBN, desain cover, dan lay out. Penulis akan mendapatkan dua buku dengan bebas ongkos kirim.

Pada Bulan Juli saya telah berhasil menulis di kompasiana sebanyak sebelas tulisan. Kalau dirata-rata saya bisa menulis sebanyak satu tulisan pada setiap tiga hari sekali. Artikel yang saya tulis pada bulan Juli ada berbagai jenis tema. Admin kompasiana memberikan label artikel utama sebanyak dua tulisan, artikel pilihan sebanyak tujuh tulisan,  dan ada dua tulisan tidak berlabel atau artikel biasa.

Saya merasakan kalau bisa aktif menulis dikompasiana lagi. Setelah beberapa bulan lalu absen karena mata saya merah. Saya merasakan perih dan kering di mata apabila melihat layar laptop atau phonsel terlalu lama. Biasanya saya kalau menulis itu dimalam hari seperti saat ini. Tepatnya pada tengah malam mendekati dini hari. Saya merasakan kesulitan untuk tidur. Lalu saya mengisi waktu tersebut dengan menulis artikel di kompasiana. 

Meskipun ide itu tidak datang-datang. Saya mencoba mencari ide untuk dijadikan bahan artikel yang bisa dibaca oleh pembaca sambil bersantai sejenak dirumah. Atau lagi jogging pada pagi hari di hari Minggu. 

Jujur saya merasa senang kalau tulisan saya diberikan label pilihan oleh admin kompasiana. Rasanya begitu bahagia saat artikel yang telah kita tulis dengan lelah dan berjam-jam bisa dihadiahi menjadi artikel pilihan. Setelah menguploud tulisan. Saya biasanya membaca artikel pilihan kompasianer lain. Sambil menunggu barangkali artikel yang baru saya upload bisa berkesempatan untuk diberikan label pilihan oleh admin. 

Saat artikel tersebut menjadi artikel pilihan. Beban saya dalam menulis terasa hilang. Karena saat artikel kita menjadi artikel pilihan oleh admin kompasiana. Maka secara otomatis artikel tersebut bisa bermanfaat bagi pembaca. Dan layak untuk dibaca oleh orang lain.

https://muckrack.com/eki-tirtana-zamzani/articles
https://muckrack.com/eki-tirtana-zamzani/articles
Oke, tema yang akan saya bahas pada artikel  kali ini adalah mengulas artikel-artikel yang telah saya tayangkan dikompasiana. Saya menemukan website https://muckrack.com/eki-tirtana-zamzani. Website tersebut mencantumkan tulisan-tulisan saya dikompasiana yang berlabel pilihan dan artikel utama. Website tersebut mengambil sebagian artikel saya pada paragraf pertama. Setelah itu apabila pembaca ingin membaca artikel selengkapnya maka web tersebut akan mengarahkan pembaca ke laman web akun kompasiana kita.

Informasi yang saya dapatkan dari website muck rack, website ini dikhususkan bagi publik relation (PR) dan jurnalis. Seperti artikel yang telah saya terjemahkan ke dalam Bahasa Indonesia berikut ini:  

"Muck Rack memungkinkan Anda menemukan jurnalis terbaik untuk menyajikan berita berdasarkan profil mereka di basis data media kami yang luas, atau melalui mesin pencari kami yang komprehensif yang mencakup artikel yang telah mereka tulis dan konten yang mereka bagikan di media sosial. 

Buat daftar media yang ditargetkan secara tepat yang secara otomatis selalu diperbarui, sehingga Anda tidak perlu membebani database warisan media atau spreadsheet yang diperbarui secara manual. Ukur dampak Anda dengan fitur pelaporan dan grafik Muck Rack. Digunakan secara global oleh perusahaan, merek dan agen Fortune 500 sebagai komponen penting dari strategi komunikasi mereka, Muck Rack memungkinkan para profesional PR untuk mencapai lebih banyak dan membuktikan dampaknya." (sumber)

Saya akan mengulas artikel yang telah saya tulis dikompasiana pada bulan Juli. Pertama artikel dengan tema pendidikan. Tema pendidikan biasanya berupa pengalaman penulis saat mengajar siswa. Artikel tersebut berjudul menjelaskan pelajaran matematika menggunakan bahasa inggris. Saya mendapatkan kesempatan untuk mengajar anak yang lancar dalam berbahasa inggris. 

Mereka berdua saudara sepupu, namanya Divya dan Shella. Mereka berdua menjadikan bahasa inggris menjadi bahasa ibu. Karena mereka mengenal bahasa inggris sejak dari kecil. Mereka tinggal bersama kedua orang tuanya di Amerika serikat. Sehingga saya harus mengajari mereka pelajaran matematika dengan menggunakan bahasa inggris.

Kedua, saya menulis pengalaman mengajar Direktur saya di bimbel the house of trining centre Mojokerto yakni Mr Arwisa . Beliau turun langsung mengajari anak-anak pada program matheng quran di daerah Villa Pakis, Pacet Kabupaten Mojokerto. Beliau mengenalkan kepada anak-anak bahwa kartu tidak hanya bisa digunakan untuk bermain saja. Namun kartu juga bisa digunakan sebagai media pembelajaran bahasa inggris yang menarik. 

Sehingga hal ini akan memudahkan anak untuk bisa lancar berbicara bahasa inggris. cas-cis-cus. Pembelajaran terasa begitu bermakna. Karena sebelum belajar Anak-anak diberikan motivasi terlebih dulu pentingnya belajar bahasa inggris untuk masa depannya kelak. Judul artikel tersebut adalah Asyiknya Belajar Bahasa Inggris melalui Permainan Kartu.

Tema berikutnya mengenai penerbitan buku. Artikel pertama berjudul Warisan Penulis Menerbitkan Buku. Artikel ini berisi pengalaman saya dalam menerbitkan buku perdana ber-ISBN perpustakaan nasional. Saya menjelaskan pula proses mulai dari pra cetak buku hingga buku sampai ditangan penulis. Pembaca juga bisa memperoleh informasi berbagai strategi dalam penjualan buku yang diterbitkan oleh penulis sendiri. Karena biasanya penulis itu hanya pintar menulis namun tidak pandai dalam memasarkannya. He he

Kedua, ada artikel berjudul Cerita dibalik Penyusunan Buku Bimbel. Pada artikel tersebut saya menuliskan pengalaman sewaktu kuliah untuk bisa belajar dalam mengoperasikan komputer. Hal ini bertujuan untuk mengerjakan tugas-tugas kuliah yang syarat utamanya adalah harus menguasai dasar-dasar microsoft word. Selain itu, saya juga menuliskan cara mengatur dokumen yang akan di cetak. Serta cara finishing-nya agar buku tersebut kelihatan menarik seperti buku-buku yang beredar dan dijual di toko buku.

Ketiga, artikel mengenai review tulisan yang akan saya bukukan. Artikel tersebut berjudul Renungan bagi Penulis Terbitnya Buku Kedua. Tujuan saya menulis review waktu itu adalah saya ingin belajar untuk mempromosikan buku kepada calon pembeli buku saya. Ternyata kita tahu bahwa aktivitas menulis itu banyak manfaatnya. Meskipun promosi saya di kompasiana waktu itu bisa dikatakan gagal. karena belum ada yang memesan. he he

Tema tulisan berikutnya adalah mengenai masalah korupsi yang dilakukan oleh pejabat. Artikel tersebut saya beri judul Mencari Akar Masalah Korupsi yang dilakukan Pejabat. Artikel tersebut berisi tentang pendapat saya mengenai kasus suap yang terjadi anara kepala lapas sukamiskin dengan narapidana. 

Berita yang saya baca di media massa menyebutkan bahwa untuk bisa tidur dengan fasilitas yang mewah maka seorang napi  harus membayar sejumlah uang kepada pimpinan lapas. Artikel ini dilabeli oleh admin kompasiana menjadi artikel utama. Sehingga artikel tersebut berhasil dipromosikan di kompas.com. Sehingga pembacanya sudah mencapai seribu lebih.

Tema berikutnya adalah mengenai sosok seseorang. Awal mulanya saya membaca status facebook teman saya yang bernama Ghozali. Dia mengupdate status yakni vini, vidi, vici yang artinya adalah datang, bertanding, dan menang. Setelah saya baca komentar teman-temannya ternyata dia mendapatkan beasiswa di luar negeri. 

Sehingga saya ingin mengetahui lebih jauh mengenai prestasi alumnus ITB tersebut. Judul artikelnya adalah Ghozali Suhariyanto Hadi, Alumnus ITB dengan karyanya dibidang robotics. Alhamdulillah artikel ini dilabeli oleh admin kompasiana menjadi artikel utama. Artikel ini lalu saya promosikan di media sosial facebook dengan menandai akun fb Ghozali. Hasilnya sungguh memuaskan dan banyak sekali yang memberikan komentar dan like. 

Sebenarnya Ghozali saat itu belum mau kisahnya untuk ditulis. Karena alasanya kisah tersebut belum menginspirasi. Namun saya begitu tertarik untuk menuliskan prestasi-prestasinya tersebut. Kesulitan mengakses data pribadinya dengan cara bertanya melalui whatss app. Tidak menjadi alasan untuk menyerah dalam menulis profilnya. Saya tidak kehilangan cara. Saya langsung mencari informasi mengenai biodata Ghozali diblog pribadinya. Setelah artikel jadi dan saya beritahu kepadanya. Dia menambahkan informasi yang lebih lengkap.

Artikel berikutnya adalah mengenai passion seseorang. Tips mendapatkan tambahan penghasilan dengan mengasah potensi diri. Dalam artikel tersebut saya menjelaskan bahwa potensi seseorang bisa muncul apabila didukung oleh lingkungan yang tepat disekitarnya. Kemampuan berbicara didepan umum, menulis cerita, hingga menggambar dengan tema doodle art adalah contoh potensi diri yang ada pada diri seseorang. 

Apabila kemampuan tersebut diasah sejak kecil, kelak ketika dewasa potensi diri tersebut bisa dijadikan profesi. Profesi yang sesuai dengan kegemaran/kesukaan kita pasti nikmat untuk dijalani.

Terakhir adalah menulis karya fiksi cerita pendek (cerpen). Jujur saya akui sejak dulu saya begitu kesulitan untuk menuliskan cerita pendek. Kesulitan saya adalah untuk bisa berhalusinasi mengenai karakter tokoh-tokohnya, konflik ceritanya nanti seperti apa, dan juga ending ceritanya bagaimana agar selalu terkenang dengan baik oleh pembaca. Tentu hal ini akan berbeda apabila kisah tersebut dialami sendiri oleh penulisnya. Skenario yang langsung berasal dari Allah SWT. Sehingga saat saya menulis cerita pendek tersebut seperti menulis pengalaman dibuku diary saja. he he Cerpen saya tersebut berjudul Kisah Cinta yang Dirindukan.

Salam,

Eki Tirtana Zamzani

Mojokerto, 5-08-2018

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun