Sehingga membaca sedikit saja sudah menyebabkan rasa kantuk yang luar biasa. Tetapi dengan membaca pasti mereka akan menemukan ide-ide baru atau sesuatu yang baru diperoleh dari bacaan yang telah dibaca.Â
Membaca sangat berguna sekali dalam perkembangan otak mereka di masa remaja. Karena otak akan selalu aktif bekerja. Sehingga sel-sel saraf di otak juga akan selalu berfungsi dengan baik.
Sungguh sangat di sayangkan apabila generasi muda Indonesia hanya gemar menonton TV saja. Karena masih banyak informasi berupa pengetahuan baru bisa di dapatkan melalui tulisan dengan cara dibaca. Baik itu di media cetak yang berupa opini atau gagasan baru yang dapat menciptakan ide-ide baru. Ataupun artikel di internet yang sangat bermanfaat bagi pengetahuan pelajar.
Dan juga dengan banyak membaca, maka kosa kata mereka juga akan semakin bertambah. Sehingga dapat memudahkan remaja untuk berkomunikasi saat bergaul dengan teman sebayanya. Permasalahan dalam hubungan dengan orang lain pun bisa segera teratasi walaupun secara perlahan-lahan.
Jadi kebiasaan membaca harus di biasakan oleh anak sejak kecil agar saat mereka sudah dewasa dapat menciptakan ide-ide/gagasan baru yang dapat dimanfaatkan oleh masyarakat luas.Â
Dan juga jangan sampai tayangan-tayangan TV dapat menyebabkan mereka malas untuk membaca. Apabila kita malas membaca sebenarnya diri kita sendiri yang akan mengalami kerugian. Karena membaca merupakan salah satu cara pengetahuan untuk dapat masuk ke dalam pikiran kita.Â
Oleh sebab itu kita harus terbiasa dengan membaca agar bisa keluar dari kebodohan yang membelenggu dalam diri kita. Karena kebodohan itu sejatinya sangat dekat sekali dengan kemiskinan. Dan kemiskinan itu akan membuat hidup kita menderita.
Keputusan terakhir ada pada pembaca. Ingin perubahan yang lebih baik dalam hidup anda. Lebih baik banyak membaca tulisan yang bermanfaat. Jadi dapat saya simpulkan bahwa membaca itu merupakan sebuah kebutuhan bukan keterpaksaan.
Eki Tirtana Zamzani, Mahasiswa Pendidikan Matematika IAIN Sunan Ampel Surabaya.
Artikel ini ditulis pada tahun 2010. Diedit dan dipublikasikan di kompasiana.com pada tanggal 7 Mei 2018.