Jawa timur adalah basis masanya NU. Banyak pondok pesantren ( ponpes) tradisional dibawah naungan NU. Biasanya santri akan menentukan pilihannya dalam pemilu berdasarkan atas anjuran dari Kyai (pimpinan ponpes). Istilahnya bagi para santri adalah sami'na wato'na (dengarkan dan laksanakan).
Penulis pernah mendengarkan ceramah dari K.H.Abdul Ghofur dari pondok pesantren Sunan drajat Paciran Lamongan. Ceramah itu berasal dari rekaman pengajian beliau terhadap santri-santrinya. Pengajian itu berisi ceramah agama dan tanya jawab diakhir acara.
Dalam memilih pemimpin, beliau menganjurkan kepada santrinya untuk memilih pemimpin yang bisa membantu berjuang dalam operasional keberlangsungannya pondok.Â
Jangan melihat dari partai islam atau tidak. Yang terpenting pemimpin itu muslim dan ketika sudah menjadi pejabat bisa peduli dalam membantu keberlangsungan pembangunan pondok. Maka calon pemimpin yang seperti itu patut untuk dipertimbangkan dipilih saat pemilu. Tutur kyai Ghofur.
Bagi masyarakat NU tentu tidak boleh memandang buruk terhadap politik. Dengan berpolitik maka pemimpin bisa berasal dari umat Islam pada golongan NU. Dengan masuk ke partai politik adalah jalur resmi untuk bisa mendapatkan jabatan publik.Â
Ketika pemimpinya umat muslim dari golongannya pasti akan bisa memperhatikan pembangunan didaerahnya. Hal ini tentu akan lebih mudah dalam membangun  fasilitas publik bila pemimpinya berasal dari golongannya sendiri.Â
Sehingga dengan didirikannya fasilitas publik baru bisa dimanfaatkan oleh masyarakat luas. Sehingga hal ini bisa mensejahterahkan masyarakat Jawa timur pada umumnya dan warga nahdliyin pada khususnya.
Ormas NU mempunyai lembaga di berbagai Bidang
NU memiliki lembaga yang khusus untuk mengurusi sekolah pada jenjang dasar dan menengah. Lembaga pendidikan (LP) ma'arif  NU mengelola sekolah mulai dari jenjang madrasah ibtida'iyah (sd) hingga madrasah aliyah (sma). LP ma'arif NU bekerjasama dengan Kementrian agama dalam pengelolaan sekolah tersebut.
Pada jenjang perguruan tinggi, ada program pendirian Universitas di wilayah Jawa timur. Seperti : UNUSa (Surabaya), Unsuri, UNUsi (Sidoarjo), dan Unisma (Malang). Hal ini juga bertujuan untuk mengisi tenaga kerja diberbagai lembaga yang didirikan NU. Seperti tenaga dokter untuk RSI, tenaga jurnalis untuk media massa, dan tenaga guru untuk madrasah.
Selain itu, NU juga mendirikan pelayanan publik dibidang kesehatan. Seperti pendirian rumah sakit islam (RSI) Jemursari dan RSI Wonokromo di wilayah Surabaya. Dan ada juga rumah sakit islam (RSI) Unisma di Malang.