Mohon tunggu...
Eki Tirtana Zamzani
Eki Tirtana Zamzani Mohon Tunggu... Guru - Pendidik yang mengisi waktu luang dengan menulis

Guru yang mengajar di kelas diperhatikan oleh 25-30 siswa, apabila ditambahi dengan aktivitas menulis maka akan lebih banyak yang memperhatikan tulisan-tulisannya. ekitirtanazamzani.wordpress.com

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Amalan-amalan di Bulan Ramadhan

5 Juli 2016   10:25 Diperbarui: 5 Juli 2016   12:17 52
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ibadah puasa terakhir dilaksanakan pada hari ini (Selasa, 5 Juli 2016) . Sebulan penuh menunaikan ibadah puasa bisa menjadi kepuasan tersendiri bila dijalani dengan hati yang senang. Kita telah berhasil melaksanakan Perintah Allah SWT untuk berpuasa di bulan Ramadhan yang terdapat dalam Al-Qur’an surat Al Baqarah ayat 183. Sehingga kita bisa mendapatkan predikat menjadi orang yang bertakwa. Yakni seseorang yang bersedia menjalankan perintahNya dan menjauhi segala larangan-laranganNya.

Selain itu selama Ramadhan, kita dianjurkan untuk melaksanakan ibadat-ibadat sunnah lainnya seperti membaca Al-quran sampai khatam, banyak bersedekah, dan shalat terawih dimalam hari. Besok adalah hari kemenangan bagi umat islam. Hari raya Idul Fitri segera tiba. Kita akan kembali pada jiwa yang suci setelah berhasil menahan hawa nafsu selama sebulan penuh. 

Kita diwajibkan pula untak memberikan zakat fitrah pada kaum fakir miskin. Sebelum orang-orang selesai menunaikan shalat idul fitri yang dilaksanakan besok. Seperti bunyi hadits berikut : " Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam telah mewajibkan zakat fitrah bagi orang merdeka dan hamba sahaya, laki-laki dan perempuan, anak-anak dan orang dewasa dari kaum muslimin. Beliau memerintahkan agar (zakat fituah tersebut) ditunaikan sebelum orang-orang melakukan shalat 'Id (hari Raya) " (Hadits Riwayat Ibnu Abbas)

Latihan Puasa untuk Anak-anak

Ibadah puasa terdiri dari dua hal, yaitu ibadah jasmani dan ibadah rohani. Ibadah jasmani berupa menahan makan, minum, berhubungan suami istri selama seharian penuh mulai dari terbitnya fajar sampai terbenamnya matahari. Dan ibadah rohani berupa menahan diri dari perbuatan tercela seperti berbicara kotor, menggunjing orang lain, dan berbagai jenis penyakit hati lainya.

 Anak-anak perlu kita latih untuk menjalankan ibadah puasa. Kita bisa melatih mereka untuk berpuasa saat memasuki usia taman kanak-kanak (TK). Pertama kali berpuasa, mereka bisa dilatih dengan berpuasa setengah hari saja. Kita bangunkan saat sahur. Lalu mereka boleh berbuka pada waktu shalat dhuhur. Kemudian dilanjutkan lagi puasanya sampai waktu maghrib tiba.

Anak-anak bisa kita latih untuk berpuasa sehari penuh ketika sudah memasuki usia SD. Manfaat berpuasa sejak usia anak–anak adalah mereka tidak akan kaget bila berpuasa sudah menjadi kewajibannya sesudah memasuki usia baligh. Usia baligh pada remaja perempuan ditandai dengan datang bulan (menstruasi) dan remaja laki-laki yaitu pernah mimpi basah yang pertama kalinya.

 Agar anak-anak tetap punya semangat dalam berpuasa. Orang tua bisa memberikan hadiah kepada anaknya bila sanggup berpuasa selama sebulan penuh. Hadiah itu bisa berupa membelikan baju baru di saat lebaran atau juga memberikan bonus uang saku di akhir Ramadhan. Dengan memberikan hadiah tentu mereka akan termotivasi untuk bisa ikut menjalankan ibadah puasa

Hikmah dari menjalankan ibadah puasa adalah suatu pelatihan bagi diri kita untuk bisa menjalani kehidupan yang serba kekurangan. Kita bisa merasakan bagaimana rasanya tidak makan dan tidak minum seharian penuh yang dialami oleh kaum fakir miskin. Ibadah puasa merupakan pembelajaran yang baik bagi anak-anak. Karena mereka akan mudah berbagi kebahagian dengan kaum fakir miskin. Akhirnya mereka akan bisa menyayangi kaum fakir miskin dan rela berbagi makanan dan minuman kepada mereka.

Bagi Ta’jil

Ta’jil adalah memberi makan dan minuman pada pengendara di jalan raya pada saat berbuka puasa. Kegiatan ini tentu bentuk ibadah berupa sedekah kepada orang lain. Dengan membagi ta’jil kita menyenangkan hati orang lain yang lagi haus dan lapar setelah berpuasa selama seharian penuh. Dalam suatu hadits berbunyi kalau kita mau memberikan makanan dan minuman pada orang lain untuk berbuka puasa maka pahala yang kita terima akan sama dengan pahala orang yang lagi puasa itu. Sungguh istimewa.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun