Peristiwa dua belas tahun lalu itu menjadi pelajaran berharga. Setelah insaf dan berani mencoba, ternyata shalat Ied tanpa meninggalkan koran berserakan (minimal bagi diri kita sendiri, deh) itu BISA kok, dilakukan.
Sepengalaman saya, syaratnya cuma satu, NIAT.
Selanjutnya, niat tersebut bisa kita wujudkan melalui beberapa cara. Misalnya,
- Secara pribadi: Ajak orang terdekat untuk melipat kembali koran yang usai digunakan. Kita bisa menyampaikan pesan ini beberapa hari sebelum Idul Fitri datang. Susun koran dengan rapi, letakkan di sebuah tempat yang minim risiko terinjak-injak. Ajak pula jamaah yang ada di kanan-kiri tempat kita shalat, dan minta mereka meneruskan pesan ini pada jamaah di sebelahnya. Demikian seterusnya. Selain lebih enak dipandang, dengan cara ini kita juga menyumbang koran pada pemulung dengan cara yang lebih "sopan".
- Secara berkelompok: Lobi panitia masjid atau shalat Ied sesuai lokasi kita berdomisili. Usulkan pada mereka, tentang program menjaga kebersihan lingkungan di hari raya. Dedeh, teman saya yang tinggal di Bintaro pernah bercerita, cara ini juga yang digunakan oleh panitia shalat di kompleknya. "Sebelum shalat dimulai, jamaah sudah dihimbau untuk merapikan alas korannya masing-masing, lalu mengumpulkan koran tersebut di tempat yang sudah ditentukan. Hasilnya, selesai shalat, lingkungan tetap bersih!", ungkapnya.
Anda punya ide lainnya?
Yuk, berbagi dan mulai bergerak :)
*) Jakarta, 18 Juni 2014. Tulisan juga diposting di sini.
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!