Penulis yakin inkonsistensinya TGB bukanlah karakter dirinya yang sebenarnya dan ini adalah berupa sikap dalam keterpaksaan dan keterdesakan saja atas kemungkinan keterlibatannya dalam kemungkinan terkuaknya kebusukan korupsi di Pemda NTB. Atau bisa saja ini sebuah konspirasi kelompok tertentu untuk memaksa tokoh sasaran tertentu untuk membuat pernyataan yang kontroversial dengan pendirian mereka selama ini sehingga bisa mempengaruhi peta konstelasi politik yang ada.
Penulis menilai, pernyataan TGB tidak akan mempengaruhi peta konstelasi politik, karena dengan pernyataannya yang inkonsistensi tersebut, banyak pihak akan secepatnya menarik dukungan dan simpati mereka kepada figur yang menjadi harapan mereka. Bahkan banyak pihak menyatakan kejadian ini bisa menyelamatkan ummat Islam Indonesia dari para pemimpin Nasional yang tidak bisa dipegang janji janjinya. Semoga pada Pilpres 2019 mendatang, Indonesia bisa mencontoh Pemilu 2018 Malaysia. (Ashwin Pulungan)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H