Mohon tunggu...
Ashwin Pulungan
Ashwin Pulungan Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wiraswasta

Semoga negara Indonesia tetap dalam format NKRI menjadi negara makmur, adil dan rakyatnya sejahtera selaras dengan misi dan visi UUD 1945. Pendidikan dasar sampai tinggi yang berkualitas bagi semua warga negara menjadi tanggungan negara. Tidak ada dikhotomi antara anak miskin dan anak orang kaya semua warga negara Indonesia berkesempatan yang sama untuk berbakti kepada Bangsa dan Negara. Janganlah dijadikan alasan atas ketidakmampuan memberantas korupsi sektor pendidikan dikorbankan menjadi tak terjangkau oleh mayoritas rakyat, kedepan perlu se-banyak2nya tenaga ahli setingkat sarjana dan para sarjana ini bisa dan mampu mendapat peluang sebesarnya untuk menciptakan lapangan pekerjaan yang produktif dan bisa eksport. Email : ashwinplgnbd@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Politik Artikel Utama

Demo Peternak Rakyat Tuntut Pencabutan UU No. 18/2009

1 Maret 2016   17:03 Diperbarui: 1 Maret 2016   20:22 1720
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

 

[caption caption="Foto Peternak Rakyat"]

[/caption]

Sepi liputan pemberitaan media TV. Kita semua miris melihat awak media TV yang tidak segera meliput demo para Peternak Rakyat yang berada di di depan Istana Negara lapangan Monas yang berlangsung sejak pagi pukul 09:25 WIB hingga siang ini, tidak ada sama sekali pemberitaan yang menjelaskan tuntutan yang disampaikan para pendemo oleh media elektronika TV hingga pada pukul 13:25 WIB. Hanya satu media TV yang memberitakan, itu pun hanya pemberitaan yang dangkal, tidak sampai tuntas pada inti permasalahan pemberitaan makna aspirasi pendemo para Peternak Rakyat.

Memang terlihat banyak wartawan yang memakai kamera, tetapi dalam pemberitaan siang ini, tidak ada sama sekali liputan pemberitaan TV terhadap demo tersebut. Kemungkinan besar hanya wartawan media cetak dan online yang meliput pemberitaannya, kemungkinan besar beritanya akan muncul besok hari Rabu 2/3/2016.

Apabila para demonstran menuju lokasi mendekat ke Istana Presiden, biasanya permasalahan dan aspirasi para pendemo sudah tidak bisa disolusi pada tingkat kementerian. Oleh karena itu, para pendemo menuju Presiden RI. Seharusnya para awak media mengerti, jika para pendemo menuju lokasi istana kepresidenan, artinya solusi permasalahan hanya berada di tangan seorang presiden. Artinya, permasalahan yang dibawa oleh para pendemo adalah masalah yang urgent penting dan genting serta ini seharusnya sudah dimaklumi oleh para awak pemberitaan TV agar dapat diberitakan secara besar karena menyangkut usaha rakyat.

Para pendemo dari peternak rakyat dan BEM IPB, berjumlah mendekati seribu pendemo, terlihat para pendemo membawa karamba yang berisi ratusan ayam hidup yang dihargai hanya Rp10.000,-/kg (harga yang sangat merugikan peternak). Orasi yang dilakukan juga berada di atas karamba ayam tersebut. Utusan para pendemo dijadwalkan akan diterima oleh Teten Masduki sebagai Kepala Staf Kepresidenan. Dari hasil perbincangan dengan Bapak Teten Masduki telah disepakati: 

  1. Pemerintah akan mensolusi permasalahan dan kekisruhan dalam perunggasan Nasional. 
  2. Pemerintah akan berupaya untuk memperbesar porsi pangsa pasar bagi Peternakan Rakyat dari semula 20% menjadi 50%. 
  3. Pemerintah akan membuat Perppu atau Keppres, jika UU No. 18 Tahun 2009 Jo. UU No.41/2014 dapat dicabut atau dibatalkan MK. 
  4. Diharapkan harga LB akan beranjak naik menjadi Rp.15.000,-/kg. Pada saat itu Presiden Jokowi melakukan kunjungan kerja berada di lokasi Danau Toba Sumatra Utara.

[caption caption="Peternak Rakyat"]

[/caption]

Seperti yang disampaikan dalam demo para peternak rakyat pada hari ini 1 Maret 2016, adalah permasalahan yang telah lama berproses sejak Januari s/d Februari 2016 dalam permasalahan over supply DOC dan over supply ayam besar (Live Bird=LB). Harga LB sangat hancur sehingga merugikan para peternak rakyat rerata kerugian selama 3 pekan ini ±Rp10.000,- s/d Rp11.000,-/kg hidup. Artinya, merupakan kerugian tertinggi yang pernah terjadi selama 10 tahun terakhir. Selama 3 pekan ini pada tingkat kementerian terkait hanya bisa menghimbau dan tidak ada kemampuan memberikan solusi dari Pemerintah. 

Oleh karena itu, para peternak rakyat hari ini mendatangi Istana Negara Jakarta untuk menyampaikan aspirasinya dan meminta solusi dari pemerintah dalam hal ini Presiden Jokowi. Semua ini terjadi semakin runyam di perunggasan Nasional karena berlakunya UU No.18 Tahun 2009 yang tidak memiliki pasal-pasal tentang Segmentasi Pasar sehingga terjadi perang harga antara produksi peternak rakyat pembudi daya dengan produksi monopoli para perusahaan besar Integrator dan PMA di pasar tradisional yang mengakibatkan tergusurnya para peternak rakyat.

Selanjutnya, seringnya terjadi rekayasa harga bibit DOC dan Pakan unggas dengan cara Kartelisasi serta seringnya terjadi harga jual rugi terhadap harga LB yang dilakukan oleh para perusahaan integrator selama ini. Dalam kondisi normal, harga LB menaik, harga karkas ayam berada pada posisi harga daging ayam tertinggi di dunia, akibatnya konsumen daging unggas yang diperas para perusahaan besar integrator.    

[caption caption="Peternak Rakyat PPUI"]

[/caption]

[caption caption="Peternak Rakyat PPUI2"]

[/caption]

[caption caption="Peternak Rakyat2"]

[/caption]

Berbagai tuntutan yang disampaikan oleh para peternak rakyat yang tergabung dalam berbagai kelompok asosiasi Peternakan dari Jambi, Palembang, Lampung, Banten, Jabotabek, Bogor, Cianjur, Sukabumi, Bandung, Ciamis, Yogya, Jatim dan Bali bersama ratusan BEM mahasiswa/i IPB Bogor, menyampaikan aspirasinya berupa: 

  1. PMA Integrator kuasai 80% bisnis Perunggasan Nasional. 
  2. Bisnis Perunggasan beromzet Rp. 450 Trilyun dikuasai PMA. 
  3. UUno18/2009 pro PMA dan bunuh peternak  rakyat. 
  4. UU No18/2009 pembiaran praktek Kartel, monopoli dan Oligopoli. 
  5. KPPU segera adili Integrator yang lakukan Kartel, Monopoli dan Dumping harga daging ayam. 
  6. Integrasi ke Budidaya dan Market DN, bunuh Peternak Rakyat. 
  7. Integrasi PMA Penyebab Harga Ayam tertinggi didunia, tetapi peternak rakyat mati. 
  8. Stop Integrator buang ayam ke pasar tradisional. 
  9. Presiden RI dan DPR RI segera CABUT UUno18/2009 Jo. UU No.41 Tahun 2014. 
  10. Cabut izin usaha PT.Integrator Penjahat Ekonomi Perunggasan.

Semoga saja permasalahan yang dihadapi seluruh peternak rakyat di Indonesia mendapatkan solusi yang segera dari Pemerintah dan DPR RI, sehingga semua permasalahan selama ini yang sangat membuang energi sia-sia tidak terulang kembali dan Pemerintah mengerti untuk memberikan solusinya. Selanjutnya semua wartawan TV mengerti tentang berita yang harus diangkat untuk menjadi bahan pemberitaan Nasional. Semoga Peternakan Rakyat menjadi TUAN DI NEGARA SENDIRI Indonesia tercinta bebas dari PENJAJAHAN EKONOMI LIBERALISME ASING. (Ashwin Pulungan)

 SOLUSI Perunggasan Nasional 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun