Mohon tunggu...
Ashwin Pulungan
Ashwin Pulungan Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wiraswasta

Semoga negara Indonesia tetap dalam format NKRI menjadi negara makmur, adil dan rakyatnya sejahtera selaras dengan misi dan visi UUD 1945. Pendidikan dasar sampai tinggi yang berkualitas bagi semua warga negara menjadi tanggungan negara. Tidak ada dikhotomi antara anak miskin dan anak orang kaya semua warga negara Indonesia berkesempatan yang sama untuk berbakti kepada Bangsa dan Negara. Janganlah dijadikan alasan atas ketidakmampuan memberantas korupsi sektor pendidikan dikorbankan menjadi tak terjangkau oleh mayoritas rakyat, kedepan perlu se-banyak2nya tenaga ahli setingkat sarjana dan para sarjana ini bisa dan mampu mendapat peluang sebesarnya untuk menciptakan lapangan pekerjaan yang produktif dan bisa eksport. Email : ashwinplgnbd@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Money Artikel Utama

Kondisi Perunggasan Nasional Jelang BBM Naik

13 Maret 2012   09:23 Diperbarui: 25 Juni 2015   08:07 600
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
1331637808696249007

Produksi DOC saat ini sejumlah 35 juta s/d 40 juta ekor/pekan jumlah inilah yang membuat posisi harga unggas panen tidak sesuai dengan biaya produksi dikandang peternak rakyat. Harga ayam panen dikandang saat ini ditentukan mutlak oleh para perusahaan PMA yang menguasai ± 80% pangsa pasar Nasional (leader price).

Apabila harga BBM naik menjadi Rp. 6.000,-/Liter, maka harga daging unggas dan telur di konsumen pasti naik harganya pada kenaikan kisaran ± 20% s/d 30%. Hal ini terjadi karena naiknya biaya transportasi serta naiknya harga bahan baku ternak unggas. Agar penawaran dan permintaan daging unggas berada pada posisi seimbang dari dampak daya beli konsumen semakin melemah maka produksi DOC akan dikurangi menjadi hanya 25 juta s/d 28 juta ekor/pekannya. Dampak semua kenaikan biaya hidup yang semakin tinggi pada masyarakat mengakibatkan asupan gizi protein terjangkau pada masyarakat menjadi sangat berkurang.

Adanya beberapa penggalakan program intensifikasi penanaman jagung yang akan dilaksanakan oleh para produsen makanan ternak di dalam negeri, tidak akan menurunkan harga pakan unggas kedepan. Hal penanaman jagung ini dilakukan para perusahaan PMA karena naiknya harga biji-bijian Internasional salah satunya jagung dari luar negeri sebagai dampak perubahan iklim dunia yang ekstrim saat ini. (Ashwin Pulungan - PPUI)

Salam Ketahanan Pangan Untuk Mempertahankan Kemampuan Swasembada Budidaya Hanya dari Dalam Negeri.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun