Perkembangan Islam di Benua Eropa dan Amerika serta Australia, adalah berjalan dan berkembang secara wajar mandiri mengalir dengan alamiah tanpa ada paksaan dan tekanan dari ummat Islam. Dakwah Islam yang berkembang, didasari dengan dakwah bil hal (perbuatan nyata) dan terlihat harmonis, mesra serta damai dalam setiap kehidupan keluarga Islam dari banyak penduduk asli dan pendatang. Rupanya hal inilah menjadi daya pikat tersendiri dari kalangan non-Islam sehingga di Australia sendiri ada acara rutin kunjungan muhibbah dari kalangan non-Islam untuk berkunjung kebeberapa Masjid dan disitu terjadi interaksi rasional tentang pengetahuan agama Islam diantara para pemeluk Islam dengan para pengunjung non-Islam. Hal yang sama sudah berjalan lama diberbagai kota di Eropah terutama di wilayah Belgia. Sehingga Belgia digelari dengan "Negara Eropa dengan seribu Masjid." Dalam berbagai media cetak di Eropa, banyak Headline berita yang menyatakan bahwa Perancis, Inggris dan Jerman sudah dikatakan sebagai "Rumah" bagi persaudaraan se-Iman ummat Islam Eropa.
Islam Agama Nomor Satu Terbesar Di Belanda. Berdasarkan catatan statistik penduduk pemerintah Belanda, bahwa jumlah ummat Islam berada pada posisi paling atas dalam daftar urutan jumlah pemeluk agama-agama yang ada di negara itu. Agama-agama seperti Kristen (Katolik dan Protestan), Yahudi, dan agama-agama lain yang terdaftar, berada pada urutan berikutnya.
Sebuah koran Belanda dengan oplag 3 juta eksemplar dan disebarkan secara cuma-cuma, melaporkan bahwa jumlah warga Muslim pada awal abad ke-20 belum begitu berarti. Hanya ada satu dua tiga orang Muslim yang tercatat dalam Kantor Catatan Sipil di Amsterdam. Namun demikian, pada awal abad ke 21, jumlah kaum Muslimin dinegara Belanda merupakan komunitas agama terbesar. Berdasarkan catatan resmi pemerintah Belanda, jumlah kaum Muslimin seluruhnya sudah mencapai ±80.000 orang dari perkiraan kasar rakyat Amsterdam yang berjumlah ±600.000 jiwa.
Ada sejumlah elemen yang mendorong percepatan jumlah kaum Muslimin di negeri Kincir Angin itu. Di kalangan elit warga ibukota Belanda, ternyata ±59%-nya tidak meyakini satu agama-pun (rerata penduduknya Atheis). Sebab mereka dihadapkan selama ini pada fakta bahwa efek dari agama nenek moyang pada masyarakat Belanda umumnya mengalami kemunduran yang cukup signifikan di seluruh Belanda, khususnya di Amsterdam. Hal itulah yang mendorong banyak gereja dan yayasan-yayasan agama Nasrani tutup dan sudah menjual aset-aset tempat peribadatan mereka, disebabkan semakin drastis kian merosotnya jumlah jemaat mereka. (Top 10 Reasons Why? Joshua Evans)
Penulis berpendapat, perkembangan ummat Islam dunia ini paska WTC 9/11, akan semakin menunjukkan bahwa didalam masyarakat dunia terutama di Eropa dan Amerika serta Australia dan wilayah dunia ainnya sedang mengalami revolusi orientasi pola pikir yang mengarah kepada rasionalitas pemeluk Islam terhadap pengertian Monotheisme (Allah Maha Esa) untuk pegangan hidup dalam ber-Iman. Kehampaan jiwa dan rohani selama ini pada masyarakat Eropa, Amerika dan Australia, yang tadinya sebagai turunan orang beragama samawi versi Romawi-Yunani sekarang menjadi tidak percaya lagi kepada agama leluhurnya, bahkan telah lama tidak berTuhan (Atheis), kini mereka sudah menemukan sebuah bentuk pengisian jiwa dan rohani untuk ber-Iman yaitu hanya satu-satunya adalah ajaran Islam (Lailla ha Illallah). Seluruh ummat Islam Indonesia memanjatkan do'a bagi ketabahan hidup dan kebahagiaan dunia, akhirat kepada semua mualaf saudara baru kami didunia. Nama kalian semua senantiasa kami sebut-sebutkan didalam setiap do'a kami kepada Allah SWT. (Ashwin Pulungan)
Allah SWT Maha Pencipta Multi Sistem.
Benarkah Sistem Komando Gerak Sholat Berjamaah Anda ?
Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H