Mohon tunggu...
Dudy Subagdja
Dudy Subagdja Mohon Tunggu... -

"satu detik,satu menit sangat menentukan"

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Aku dan Sepedaku Menuju Rahong Pangalengan

19 Juni 2015   15:08 Diperbarui: 13 Juli 2015   11:20 335
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

 

 

200 mtr kemudian, jalan single track menuju tebing yang sangat curam, saya berhati-hati disini, apalagi hujan mulai turun, beberapa kali saya tergelincir, karena fisik ban ramping ini tidak sesuai dengan medan.

Didepan saya jauh memandang, terlihat sisa-sisa bangunan irigasi peninggalan zaman Belanda, meski sudah tidak terpakai, tapi masih kokoh berdiri, bukan main…..

Sepanjang jalan saya dan istri saya berdecak kagum melihat peninggalan bagunan irigasi Belanda itu. Apapun yang mereka lakukan untuk negeri ini, tidak mungkin bertujuan buruk, lalu akankah kita mengerti fungsi dari bangunan irigasi itu? Kenapa dibiarkan terbengkalai? Konon, irigasi tersebut diperuntukan bagi pembangkit tenaga listrik, yang mengairi pipa-pipa sampai kepada PLTA Lumajang hingga sekarang.

meski hujan deras kami tetap semangat menuju jalan pulang, banyak cerita dan pengalaman yang kami dapatkan.

 

#Bersepeda dan teruslah bersepeda.#

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun