Â
Â
200 mtr kemudian, jalan single track menuju tebing yang sangat curam, saya berhati-hati disini, apalagi hujan mulai turun, beberapa kali saya tergelincir, karena fisik ban ramping ini tidak sesuai dengan medan.
Didepan saya jauh memandang, terlihat sisa-sisa bangunan irigasi peninggalan zaman Belanda, meski sudah tidak terpakai, tapi masih kokoh berdiri, bukan main…..
Sepanjang jalan saya dan istri saya berdecak kagum melihat peninggalan bagunan irigasi Belanda itu. Apapun yang mereka lakukan untuk negeri ini, tidak mungkin bertujuan buruk, lalu akankah kita mengerti fungsi dari bangunan irigasi itu? Kenapa dibiarkan terbengkalai? Konon, irigasi tersebut diperuntukan bagi pembangkit tenaga listrik, yang mengairi pipa-pipa sampai kepada PLTA Lumajang hingga sekarang.
Â
#Bersepeda dan teruslah bersepeda.#
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H