Kita juga harus menghindari tindakan yang merusak atau berdampak negatif pada orang lain, karena kita akan bertanggung jawab atas tindakan tersebut di hadapan Allah kelak. Dalam konteks pekerjaan, hal ini berkaitan dengan tanggung jawab, kepuasan pelanggan, pelayanan dan lain sebagainya.
Pada dasarnya, Qs. Al Taubah ayat 105 menegaskan bahwa setiap manusia wajib bekerja dan menjaga profesionalismenya. Karena dengan profesional juga bisa mendekatkan diri dan menjaga ketaqwaan kita kepada Tuhan.
Ketika kita menjaga kemanfaatan kita bagi orang lain, maka rasa puas dan kebahagiaan orang lain akan membawa dampak positif bagi kita, baik dalam aspek kemanusiaan pun ketuhanan. Dalam hal ini haqqul adami berlaku.
Oleh sebab itu, bekerjalah sesuai dengan kemampuan, berdoalah agar pekerjaan itu senantiasa dalam lindungan Tuhan, memberikan kemanfaatan bagi siapapun, terlebih orang di sekitar, keluarga dan khalayak luas. Ini sejalan dengan hairunnas anfa'uhum linnas.
Tugas kita sebagai manusia, di samping menjadi khalifah, hamba Tuhan, secara normatif adalah untuk selalu bekerja dengan tekun dan tulus, serta melakukan amal sholeh dengan sungguh-sungguh, Â Kita harus selalu berusaha untuk melakukan yang terbaik dan menghindari tindakan yang merugikan orang lain.
Dalam konteks ini, saya belajar untuk selalu menjaga kesalingan dengan siapapun, apalagi terkait merugikan orang lain, semoga kita semua terhindar dari sikap demikian. Amin.[]
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H