Mohon tunggu...
A. Dahri
A. Dahri Mohon Tunggu... Penulis - Santri

Alumni Sekolah Kemanusiaan dan Kebudayaan Ahmad Syafii Maarif (SKK ASM) ke-4 di Solo

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Sang Penjahit Tua dan Kunci Kesehatan Jiwa

28 Maret 2022   21:15 Diperbarui: 28 Maret 2022   21:17 99
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Beberapa bulan lalu, entah tepatnya bulan apa saya tidak tahu, yang jelas saya dapat kiriman kain dari lembaga di mana saya mengajar. 

Walaupun, profesi mengajar sebenarnya bukan profesi yang saya gandrungi. Hanya karena orang tua akhirnya saya mengabdikan diri dalam dunia pendidikan. 

Kain seragam adalah bagian dari aksesoris pengajar. Saya kira di dalam bidang apapun harus berseragam. Dan, ini adalah sesuatu yang bertolak belakang dengan hati saya. 

Tapi apa boleh buat, saya harus belajar menekan hati saya untuk tetap mengabdi dalam hal apapun. Termasuk pendidikan, termasuk menggunakan seragam. 

Oleh sebab itu, istri saya mengajak untuk menjahitkan kain bermotif batik kontemporer itu menjadi baju. Walaupun agak berat hati, tapi ya monggo pun. 

Dalam hal ini, saya tidak ingin membahas perihal penyeragaman. Apalagi kalau harus speak up perihal model administrasi pendidikan, manajemennya, kogkalikongnya, promosinya, kompetisinya dan tentunya persaingan untuk jadi klebet yang ngatok agar bisa segera mendapat kenaikan dan tunjangan. 

Saya ingin membahas tentang penjahit yang kami harapkan jasanya. Beliau adalah Bu Mar. Seorang penjahit kelahiran 1950, dengan mata yang masih tajam dan awas. 

Tentu anda sudah bisa menebak umurnya berapa sekarang? Beliau tanpa menggunakan kaca mata masih bisa mengukur lebar dan panjang calon baju di badan saya. Bahkan menuliskan di kertas putih dengan bantuan cahaya lampu yang sekitar 15 watt, masih sangat jelas dan tepat. 

Kondisi tersebut membuat saya iri. Membuat saya penuh harap. Pasalnya, dewasa ini mencari orang tua yang tajam penglihatannya dan sehat jasmaninya itu jarang. 

Bahkan, bu Mar masih kerap membaca beberapa buku dan majalah tentang mode pakaian terbaru. Iya..., Lagi-lagi saya menemui sosok yang gemar membaca. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun