Seperjalanan pulang, beberapa penduduk merangkul Marhawi dan Ngat. Berjalan di belakangnya.
Kemudian, salah seorang dari penduduk itu, "Wong cilik, biasa digawe bal-balan, sesuk Pak Kasun Motong kayu sengone sing ditandur di lahan perhutani, siapa yang mau ikut cari ramban? Dua bulan lagi Pak Kasung nyalon Kepala Desa."
"Hus..., Wis ndak usah ngrasani, sing penting Marhawi karo Ngat wis iso mulih, aman. Jangan sampai ada lagi yang dijadikan bal-balan lagi." Sergah salah seorang yang lain.
Mereka berjalan menuju pulang, sambil memikirkan calon kepala desa dan permainan bal-balan.[]
Kalibakar, Ramadhan 1442
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H