Mohon tunggu...
A. Dahri
A. Dahri Mohon Tunggu... Penulis - Santri

Alumni Sekolah Kemanusiaan dan Kebudayaan Ahmad Syafii Maarif (SKK ASM) ke-4 di Solo

Selanjutnya

Tutup

Kurma Pilihan

Manusia, antara Lupa dan Melupakan

21 April 2021   13:41 Diperbarui: 21 April 2021   13:57 1895
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: Popbela.com

Karena keberagaman adalah anugerah dari Tuhan. Artinya dengan bersikap terbuka atas ragam perbedaan, menjadi piranti bagi kita untuk mengingat Tuhan. Paling tidak mengejawantahkan nilai-nilai ketuhanan.

Dengan bersikap terbuka, kadang justru membuat kedamaian dan ketenangan di dalam hati. Sehingga tidak memberi batas terhadap diri untuk memandang orang lain dengan pembiaran. Ibnu Atho'ilah al iskandari dalam bukunya menegaskan bahwa dengan ketebukaan justru membuka diri dan meneguhkan keberpihakannya. Sehingga mengantarkan kondisi batin yang lebih tenang dan berjalan dengan semangat ketauhidan.

Untuk melupakan Tuhan, dalam kondisi tertentu agaknya sangat mudah. Sehingga baru teringat dalam kondisi di mana manusia sedang terpuruk dan terjatuh. Namun, bukan berarti yang demikian itu tidak baik, karena dengan mengingatNya maka selangkah lebih maju untuk menyadari bahwa manusia terpaut oleh Tuhannya. 

Dalam kondisi inilah kemudian manusia perlu bersyukur, karena masih diberi kesempatan ingat kepada Tuhan. Salah satu caranya adalah dengan bersikap open mind. Semoga kita semua selalu dalam naungan kasih dan cinta Tuhan. []

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun