Karena keberagaman adalah anugerah dari Tuhan. Artinya dengan bersikap terbuka atas ragam perbedaan, menjadi piranti bagi kita untuk mengingat Tuhan. Paling tidak mengejawantahkan nilai-nilai ketuhanan.
Dengan bersikap terbuka, kadang justru membuat kedamaian dan ketenangan di dalam hati. Sehingga tidak memberi batas terhadap diri untuk memandang orang lain dengan pembiaran. Ibnu Atho'ilah al iskandari dalam bukunya menegaskan bahwa dengan ketebukaan justru membuka diri dan meneguhkan keberpihakannya. Sehingga mengantarkan kondisi batin yang lebih tenang dan berjalan dengan semangat ketauhidan.
Untuk melupakan Tuhan, dalam kondisi tertentu agaknya sangat mudah. Sehingga baru teringat dalam kondisi di mana manusia sedang terpuruk dan terjatuh. Namun, bukan berarti yang demikian itu tidak baik, karena dengan mengingatNya maka selangkah lebih maju untuk menyadari bahwa manusia terpaut oleh Tuhannya.Â
Dalam kondisi inilah kemudian manusia perlu bersyukur, karena masih diberi kesempatan ingat kepada Tuhan. Salah satu caranya adalah dengan bersikap open mind. Semoga kita semua selalu dalam naungan kasih dan cinta Tuhan. []
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H