Pilihan gim yang tersedia sangat banyak, bisa pula menggunakan emulator. Sayangnya bad optimization bisa mengganggu pengalaman bermain.
Pada akhirnya, semua kembali kepada preferensi. Ketiga modul di atas tetap punya komunitas peminatnya sendiri, dan irisan pengguna tetap berpeluang ada. Misalnya, pemain gim di laptop juga suka bermain dengan konsol, bisa juga pengguna konsol aktif bermain di gadget-nya. Para produsen pun terus berkompetisi untuk memperbesar ceruk bisnis dari tiga kelompok gamer tersebut.
Berdasar data yang dirilis Newzoo, salah satu lembaga riset dan konsultasi data, terdapat 2,2 miliar pemain gim di seluruh dunia pada 2017. Dari angka tersebut, 47 persennya atau sekitar 1 miliar orang berbelanja saat bermain dengan perkiraan potensi sebesar USD 108,9 miliar. Masih dari paparan yang sama, pasar gadget (smartphone dan tablet) juga berhasil meraup 42 persen dari total pasar.Â
Dari gambaran ini, terlihat jelas betapa potensialnya ranah gim. Kemungkinan besar juga termasuk Indonesia dengan jumlah kepemilikan gadget yang sangat signifikan.
Sementara itu, paparan lebih spesifik dari Statista menunjukkan bahwa Sony Playstation 4 (PS4) merajai pasaran konsol di 2017, mengungguli Nintendo Switch dan XBox One dengan selisih lebih dari 8 juta unit yang terjual. Lagi-lagi menunjukkan prospek menggiurkan.
Di Bhinneka saja, laptop dengan spesifikasi yang demikian ludes dalam waktu singkat.
Kembali lagi ke pilihan masing-masing.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H