Untuk pertama kalinya, e-commerce Indonesia memiliki "perayaannya" sendiri di tahun ini. Yaitu Hari Belanja Online Nasional (Harbolnas), yang diharapkan makin memperluas minat warga Indonesia secara umum untuk merasakan pengalaman berbelanja secara digital. Tetap dengan makin beragamnya nama-nama pemain e-commerce dalam negeri, salah satunya adalah Berrybenka yang awalnya khusus bermain di bidang fashion. Ini juga merupakan upaya kampanye untuk meningkatkan kepercayaan masyarakat berbelanja lewat internet.
Selain itu idEA juga dibentuk tahun ini, menjadi asosiasi yang menaungi para pemain e-commerce dalam hubungan strategis bersama pemerintah, meningkatkan ekosistem e-commerce Tanah Air dan reputasinya di dunia. Hal ini penting, mengingat Indonesia merupakan pangsa pasar yang sangat menjanjikan.
2014
Sejarah terus dicetak. Tokopedia di tahun ini menjadi startup pertama yang menerima investasi dengan nilai USD 100 juta atau setara dengan Rp 1,2 triliun saat itu. Angka ini merupakan yang terbesar dalam sejarah e-commerce Indonesia, sampai akhirnya dikalahkan kembali oleh Tokopedia di 2017.
2015
Jagat e-commerce Indonesia tetap marak dengan berbagai peristiwa. Tokobagus dan Berniaga dilebur menjadi OLX Indonesia yang fokus pada jual beli komoditas second. Hadir juga MatahariMall.com yang merupakan bagian bisnis dari Lippo Group, Shopee dari Singapura, serta JD.id yang merupakan turunan langsung dari raksasa e-commerce asal Tiongkok. Kompetisi makin seru.
Masih di tahun yang sama, Bhinneka.com menjadi perusahaan e-commerce pertama yang bermitra dengan pemerintah dalam pengadaan barang. Melalui Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang Jasa Pemerintah (LKPP), Bhinneka bergabung dalam platform online untuk belanja anggaran pemerintah. Bhinneka.com memperluas layanannya ke lini Business to Government (B2G).
2016
Bhinneka.com meluncurkan Bhinneka Bisnis. Layanan ini merupakan platform pengadaan barang bagi perusahaan dari berbagai tingkatan. Sebagai klien, pihak korporasi cukup mendaftar dan melakukan pemesanan seperti belanja online pada umumnya. Tentu saja dengan paket harga dan penanganan khusus.
Hanya saja, ada beberapa perusahaan e-commerce yang terpaksa berhenti beroperasi di tahun ini. Yaitu Lamido, Paraplou, Valadoo, Wearfable, Foodpanda. Yang paling mengagetkan adalah hengkangnya Rakuten.co.id setelah lima tahun berekspansi di Indonesia. Di samping itu, akuisisi terus terjadi. Kali ini pada Lazada Indonesia, yang sebelumnya merupakan bagian dari Lazada internasional Asia Tenggara, dan kemudian "dicaplok" Alibaba.
Pada 2016, pemerintah merilis roadmap e-commerce Indonesia untuk 2017-2019. Dituangkan dalam bentuk Perpres Nomor 74 Tahun 2017 tentang "Road Map E-Commerce" Tahun 2017-2019, dan juga disebut dengan istilah lain; Peta Jalan Sistem Perdagangan Nasional Berbasis Elektronik (SPNBE) 2017-2019.