Setelah tiga tahun berdiri sejak 1993, situs Bhinneka.com diluncurkan pada 1996. Hanya saja saat itu masih sebatas company profile, sekadar menampilkan detail kontak dan beberapa hal mendasar lainnya. Selain Bhinneka.com, di 1996 juga tercatat hadirnya toko buku online pertama di Indonesia, yaitu sanur.com. Sekarang situs ini sudah tidak aktif. Sebagai pionir, sayangnya tidak bertahan lama.
"Tahun 1996, situs kami sudah dipublish tapi hanya sekedar informasi profil perusahaan... Pertengahan tahun 1999, setelah hampir 1,5 tahun dihantam krisis moneter 1997, tekad dan semangat baru kami canangkan. Langkah pertama memperbaiki situs, meng-update-nya setiap hari dan memulai sebagai online." Demikian yang ditulis sang Script Writer pada saat itu, Vensia Tjhin di halaman "Di Balik Layar" situs Bhinneka.Com. Kini, Vensia adalah Chief of Omni-Channel Officer (COCO) Bhinneka.
2000-2007
Beberapa tahun berselang, pemerintah yang menyadari potensi dan efek dari perdagangan elektronik mulai menyusun rancangan undang-undangnya. Hal ini juga berbarengan dengan terus bertumbuhnya sektor e-commerce dan perilaku ekonomi warganet.
Ditandai dengan munculnya startup-startup baru, yang umumnya masih bermain di bidang jual beli produk. Tercatat ada glodokshop.com, datakencana, wetmarket dari Singapura, FastnCheap dari Surabaya, LippoShop, iklanbaris.co.id, gadogado.net yang merupakan situs lelang.
Imbas internet economic bubble, satu per satu pemain dari berbagai bidang berjatuhan. Bahkan portal media seperti kopitime.com yang didirikan pada 2000 dan berhasil menembus Bursa Efek Jakarta (BEJ), gulung tikar dalam waktu dua tahun. Hanya sedikit pemain lama yang bisa bertahan dari krisis tersebut, salah satunya adalah Bhinneka.Com yang tetap beroperasi hingga saat ini.
Selebihnya, banyak pengguna internet yang melakukan jual beli secara personal dengan memanfaatkan forum-forum publik, menjadi cikal bakal marketplace yang dikelola secara terstruktur. Salah satu yang muncul dari Bali adalah Tokobagus.com.
2010-2011
Kehadiran Go-Jek di tahun ini benar-benar menjadi terobosan, membuka pandangan dan wawasan lebih banyak orang Indonesia mengenai besarnya dampak dari e-commerce. Dengan menawarkan layanan transportasi berbasis online dan sejumlah turunannya, Go-Jek membuktikan bahwa kemajuan teknologi telekomunikasi memungkinkan terjadinya perubahan di banyak bidang.