Mohon tunggu...
Julian Asahi
Julian Asahi Mohon Tunggu... Guru - Never Give up

Bermimpi tanpa berusaha kosong Berusaha tanpa bermimpi hampa Bermimpilah dan berusahalah wujudkan impianmu...

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop Artikel Utama

Pak Menteri, Tolong Beri Kami Modal untuk Menanam Cabai

3 September 2022   22:10 Diperbarui: 4 September 2022   03:12 984
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Saya hanya ingin membagikan sedikit pengalaman pribadi saya tentang masalah menanam cabai. Mungkin pengalaman saya tidak sama dengan petani lain yang lebih berpengalaman. Maklum saja, saya hanya petani pemula. 

Saya tinggal di daerah pegunungan di ujung utara Pulau Sumatera. Saya sendiri berasal dari daerah Jawa, yang merantau ke tanah Sumatera. Jujur saja saat di Jawa meskipun saya tinggal di daerah pedesaan, saya belum pernah bertani mengolah lahan sendiri. 

Ketika saya datang ke tanah Sumatera ini, saya baru mulai belajar bertani. Bahkan saya membawa bibit-bibit sayur mayur termasuk cabai.

Mengingat minimnya pengalaman saya, bibit cabai saya semai ke tanah yang sudah sedikit dicangkul begitu saja, tanpa obat pencegah semut atau serangga lainnya datang. Hasilnya semua biji cabai yang saya semai habis dimakan semut, belalang dan sebagainya. 

Yang berikutnya, saya buat tempat penyemai dari bambu yang saya bentuk kotak dan isi kan tanah. Pada awal pertumbuhan lumayan. namun karena kurangnya nutrisi tanah dan sebaginya akhirnya bibitnya kecil dan tidak mau besar. 

Mulai dari situ saya mulai bertanya tanya dengan kawan-kawan, saudara di sini tentang masalah bertanam cabai ini.

Sampai akhirnya saya paham, kenapa tidak semudah dan semenggembirakan cerita orang orang yang sudah berhasil menanm cabai. Diperlukan modal yang cukup besar dan pemahaman tentang berbagai hal berkaitan dengan cabai ini. 

Sebagai gambaran berapa kira-kira modal menanam cabai untuk satu gulung plastik mulsa. Satu gulung plastik mulsa panjangnya sekitar 250 m.

Berikut bahan bahannya untuk menanam cabai merah  

Dok pribadi
Dok pribadi

1. Satu gulung plastik mulsa. 

Untuk harga mulsa di daerah kami berkisar antara Rp250.000 sampai Rp350.000 atau lebih/gulung. Tergantung dari pada merek. Semakin mahal harga mulsa tentu saja semakin baik kualitasnya lebih tahan cuaca dan tidak mudah robek.

Mulsa dengan kualitas yang baik, bisa tahan dari awal sampai selesai panen cabai. Namun mulsa dengan harga yang paling murah, biasanya hanya dalam hitungan minggu atau bulan sudah robek dan tidak tahan cuaca. 

2. Pupuk Dasar

Untuk Pupuk dasar biasanya digunakan campuran berbagai macam jenis pupuk. Untuk satu mulsa biasanya dibutuhkan pupuk dasar campuran dari berbagai jenis seperti NPK, ZA, Kurater, KCL, SP dan lainnya tergantung kondisi tanah. Untuk tanah yang lumayan subur, dibutuhkan kurang lebih 10 Kg/mulsa. 

Untuk yang kurang subur tentu saja lebih banyak dan biasanya di tambahkan kapur dolomit. Harga untuk membeli pupuk dasar ini kurang lebih Rp200.000 sampai Rp500.000. Namun pupuk dasar ini bia diganti dengan pupuk kandang dan sebagainya. 

3. Bibit Cabai

Untuk bibit cabai ada berbagai jenis varian, seperti TM, Red Sabel dan sebagainya. Tentu saja harganya juga berbeda beda. Bibit cabai ini ada yang lebih tahan penyakit dari varian yang lainnya. 

Masing masing jenis mempunyai keunggulan dan kekurangan masing masing. Ada satu jenis yang buahnya besar, lebih tahan penyakit namun untuk berat buah cabai kurang. 

Ada satu varian lagi yang buah kecil, kurang tahan penyakit namun untuk berat unggul. Semua tergantung selera kita yang mana.

Harga juga bervariasi antara Rp100.000 sampai Rp200.000 tergantung varian. Meskipun ada bibit lokal, namun kata kawan-kawan buah dari bibit lokal biasanya kecil dan kurang tahan lama. 

4. Pupuk Kocor

Untuk pupuk kocor, mulai dari awal sampai akhir masa buah akan tetap dilakukan. Dengan takaran yang berbeda tentunya. Jarak pengecoran biasanya seminggu sekali. 

Untuk pupuk kcor ini biasanya mulai dari pupuk cantik/SS, NPK Biru, KCL jerman dan sebagainya. Ketika baru masa awal, sekitar 1 Kg SS dan NPK sudah cukup untuk satu mulsa. Hanya untuk merangsang pertumbuhan. 

Pengecoran ini semakin lama akan semakin bertambah jumlah berat pupuknya dan juga varian pupuknya. Hingga yang terakhir bisa mencapai puluhan Kg pupuk kocor untuk satu mulsa. Untuk kocor ini, pupuk dilarutkan dulu dan didiamkan paling kurang satu malam. 

Setelah itu baru dicampur lagi dengan air sesuai takarannya baru dikocorkan ke tanah dekat batang tanaman cabai. Untuk harga pupuk ini sekarang SS/Cantik kurang lebih Rp22.000/kg, NPK Biru kurang lebih Rp20.000/kg. KCL Jerman kurang lebih Rp20.000/kg. 

Jika diperhitungkan dari awal sampai akhir masa tanam kurang lebih bisa sampai 15 sampai 20 kali kocor.Dengan takaran yang terus meningkat dari pengecoran pertama sampai akhir, mungkin kurang lebih bisa sampai ratusan kilo pupuk yang dibutuhkan. 

5. Obat-obatan

Untuk obat-obatan ini sudah dimulai dari masa penyemaian. Persiapan tempat penyemaian, kita semprot dengan obat insektisida seperti matador. Agar biji yang kita semai tidak dibawa oleh semut. 

Perendaman bibit juga usahakan kita celupkan juga kedalam air yang dicampur dengan Insektisida. Setelah bibit mulai tumbuh sekitar 2 sampai empat daun juga kita semprot paling kurang 3 hari sekali. 

Setelah selesai tanam bisa langsung kita semprotkan tanah sekeliling bibit dengan insektisida agar tidak dimakan jangkrik atau belalang bibitnya. Setelah pulih dan akar mulai tumbuh kita semprot dengan insektisida bisa dicampur dengan obat anti keriting dan anti antrax. 

Ketika sudah mulai bertunas, penyemprotan harus rutin 2x dalam seminggu. Dan ketika mulai bercabang bisa ditambahkan pupuk daun, Kalsium dan sebagainya untuk mencegah busuk buah dan penyakit lainnya. 

Seabagi gambaran harga insektisida sebotol kecil sekitar Rp40.000 obat pencegah kriting Rp100.000 obat ulat Rp40.000 obat anti antrax Rp40.000 untuk satu botol biasanya cukup untuk 10 sampai 20 tangki semprot. Untuk satu mulsa kurang lebih 2 tangki semprot per penyemprotan. 

Selain bahan bahan di atas masih ada lagi biaya lainnya seperti:

1. Mencangkul untuk galong

Untuk biaya mencangkul untuk galong biasanya digunangan sistem borong. Per mulsa/250m harganya sekitar Rp500.000. Jika menggunakan traktor John Deer sekitar Rp250.000 per mulsa. 

2. Memanen cabai

Jika buahnya bagus dan harga mahal biasanya memperkerjakan orang untuk memetik cabai. Ada sistem kerja harian, ada juga sistem dimana tergantung dengan berapa persen dari harga cabai untuk upah kita. 

Mungkin masih banyak kegiatan lain dalam proses menanam cabai sampai akhir panen yang sekitar 5 sampai 6 bulan. Seandainya semua tenaga kita juga dihitung biaya tentu akan lebih banyak lagi. 

Dan dari semua biaya yang ada di atas tadi, belum menjamin cabai akan berhasil. 

Masih ada berbagai faktor yang mempengaruhi berhasil atau tidaknya tanaman kita: 1. Faktor cuaca, 2. Faktor ketahanan Bibit terhadap penyakit, 3 Faktor perawatan, dan 4. Faktor tanah.

Merawat cabai itu hampir sama seperti merawat anak bayi, manja dan sebagainya. Salah kita merawatnya jaminan akan gagal meskipun sudah sampai pada fase buah. Berbeda lokasi tanam juga diperlukan perawatan yang berbeda. 

Dan ketika sudah berhasil buah banyak dan sebagainya masih ada satu faktor lagi yaitu faktor Harga. 

Ketika daerah sentra cabai sedang banyak stok, bisa harga cabai paling kurang dari Rp10.000. Di situlah kadang sedihnya petani cabai.

Di saat buah bagus harga tidak ada, saat buah kurang bagus harga bisa sangat tinggi. Berarti harus ada satu faktor lagi yaitu faktor keberuntungan. 

Pak Menteri, tolong beri kami modal untuk menanam cabai. Atau paling tidak tetap beli cabai kami dengan harga mahal, dan jual ke masyarakat lagi dengan harga yang lebih murah.

Terima kasih

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Vox Pop Selengkapnya
Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun