Mohon tunggu...
Ariyantie L-a
Ariyantie L-a Mohon Tunggu... -

Mahasiswi Jurusan Biologi,\r\nAktif Di Lembaga Kajian Penelitian dan Pengembangan Mahasiswa (LKP2M) Uin Malang

Selanjutnya

Tutup

Edukasi

Reproduksi Manusia dalam Qur'an

28 Februari 2011   07:10 Diperbarui: 26 Juni 2015   08:12 3774
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Akan tetapi ketika melihat ayat Al-quran yang lain dimana menjelaskan peristiwa Parthenogenesis yang terdapat dalam kisah ibu Maryam pada saat mengandung Nabi Isa As tanpa melakukan hubungan seksual, bahkan ibu maryam dalam keadaan masih perawan.

Surat Maryam (19): 20-21

ôMs9$s% 4'¯Tr& ãbqä3t 'Í< ÖN»n=äî öNs9ur ÓÍ_ó¡|¡ôJt ×|³o0 öNs9ur à8r& $|Éót/ ÇËÉÈ tA$s% Å7Ï9ºxx. tA$s% Å7/u' uqèd ¥'n?tã ×ûÎiüyd ( ÿ¼ã&s#yèôfuZÏ9ur Zpt#uä Ĩ$¨Z=Ïj9 ZpuH÷qu'ur $¨YÏiB 4 c%x.ur #øBr& $|ÅÒø)¨B ÇËÊÈ

Yang Arinya:

20. Maryam berkata: "Bagaimana akan ada bagiku seorang anak laki-laki, sedang tidak pernah seorang manusiapun menyentuhku dan Aku bukan (pula) seorang pezina!"

21. Jibril berkata: "Demikianlah". Tuhanmu berfirman: "Hal itu adalah mudah bagiKu; dan agar dapat kami menjadikannya suatu tanda bagi manusia dan sebagai rahmat dari Kami; dan hal itu adalah suatu perkara yang sudah diputuskan".

Dalam peristiwa ini, proses hamilnya Maryam yang masih perawan merupakan suatu peristiwa ghaib, namun dengan perkembangan dunia kedokteran mengatakan bahwa peristiwa itu dikenal sebagai Parthenogenesis.

Parthenogenesis. Berasal dari bahasa Yunani yang berarti lahir dari perawan. Proses ini melihat adanya fenomena reproduksi yang ditemukan pada serangga, ikan, dan pada reptil, yaitu pada telor (ovum) yang tidak di buahi ternyata ada dua kromosom, telur itu berkembang sebagaimana telur yang di buahi, dan dapat dikatakan hal tersebut tidak mungkin terjadi pada mamalian termasuk manusia. Dengan berkembangnya ilmu pengetahuan, hasil eksperimen di jepang telah mematahkan teori tersebut. "tikus jepang" tidak berasal dari hasil kloning, dan itu adalah tikus Parthenogenesis menurut Jean-Pierre Ozil, seorang peneliti di National Institute of Aronomonik Research, Perancis.

Parthenogenesis buatan dilaksanakan di laboratorium buatan untuk mengaktivasi sel telur yang tidak di buahi. Teknik tersebut dijalankan oleh Tim yang di pimpin oleh Tomohiro Kono dari Tokyo University og Agriculture itu menciptakan bayi tikus hanya dengan menggunakan materi genetik tikus betina, dan penelitian tersebut menunjukan bahwa bayi tikus itu mampu bertahan hidup, tumbuh, dan berkembang menjadi tikus dewasa yang sehat dan subur.

Sehingga dilihat dari Rumusan Masalah diatas, Fertilisasi terjadi setelah pertemuan antara sel spermatozoa dengan sel telur di dalam tuba Falopii, selanjutnya akan terjadi peleburan antara kedua inti sel tersebut. Hasil fertilisasi ini berupa makhluk hidup bersel tunggal yang di sebut zigot, yang kemudian zigot akan menempel ke rahim ibu agar dapat menghisap sari-sari makanan dari rahim ibu.

Sedangkan dalam penemuan lain mengatakan, bahwa fertilisasi dapat terjadi walaupun tanpa melalui peleburan dengan sel sperma seperti dalam kasus kelahiran Nabi Isa As. Yang mana telah dibuktikan oleh Tomohiro Kono dan timnya, yang telah berhasil membuat tikus betina melahirkan tanpa campur tangan tikus jantan sama sekali, atau di sebut bayi tikus tanpa ayah, yang artinya bahwa proses pembuahan yang terjadi pada tikus betina tanpa proses perkawinan dengan tikus jantan, dan dapat pula di terapkan pada wanita yang dapat hamil tanpa proses hubungan seksual. Inilah yang terjadi pada Maryam yang mengandung Isa al-Masih tanpa hubungan seksual, serta terjadi pada Adam yang dapat menghasilkan wanita yang bernama Hawa tanpa proses hubungan seksual.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Edukasi Selengkapnya
Lihat Edukasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun