Mohon tunggu...
Ariyantie L-a
Ariyantie L-a Mohon Tunggu... -

Mahasiswi Jurusan Biologi,\r\nAktif Di Lembaga Kajian Penelitian dan Pengembangan Mahasiswa (LKP2M) Uin Malang

Selanjutnya

Tutup

Edukasi

Reproduksi Manusia dalam Qur'an

28 Februari 2011   07:10 Diperbarui: 26 Juni 2015   08:12 3774
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dari ayat tersebut dapat diterjemahkan kata bahasa Arab Nutfah dengan

kata "setetes sperma," kecuali jika nanti ada kata bahasa Prancis yang lebih cocok. Perlu diterangkan bahwa "Nutfah" berasal dan akar kata yang berarti: mengalir; kata tersebut dipakai untuk menunjukkan air yang ingin tetap dalam wadah,

sesudah wadah itu dikosongkan. Jadi kata itu menunjukkan setetes kecil, dan di sini berarti setetes air sperma, karena dalam ayat lain diterangkan bahwa setetes itu adalah setetes sperma. Nutfah sendiri merupakan proses pencampuran anatara setetes mani laki-laki dan wanita yang di sebut sperma yang mengandung sel spermatozoa yang bercampur dengan sel telur (ovum).

Kata bahasa Arab Maniy berarti Sperma. Suatu ayat lain menunjukkan bahwa setetes air itu ditaruh di tempat yang tetap (Qarar) yang berarti alat kelamin. Perlu ditambahkan di sini bahwa kata sifat "makin" tak dapat diterjemahkan dalam bahasa Perancis. Kata tersebut menunjukkan tempat yang terhormat, tinggi dan kokoh. Bagaimanapun, maksudnya adalah tempat membesarnya manusia dalam organisme ibu. Tetapi yang lebih penting ialah bahwa ide tentang setitik cair yang diperlukan untuk pembuahan, sesuai tepat dengan Sains yang sudah diketahui sekarang.

Banyak ahli tafsir seperti Hamidullah berpendapat bahwa campuran itu adalah campuran unsur lelaki. Begitu juga ahli-ahli tafsir kuno yang tidak memiliki ide sedikitpun tentang fisiologi pembuahan, khususnya kondisi-kondisi biologi wanita-wanita. Mereka itu berpendapat bahwa kata "campuran" hanya menunjukkan bertemunya unsur lelaki dan wanita. Tetapi ahli tafsir modern seperti penulis Muntakhab yang diterbitkan oleh Majlis Tertinggi Soal-soal Islam di Cairo mengoreksi cara para ahli tafsir kuno dan menerangkan bahwa setetes sperma mengandung banyak unsur-unsur. Ahli-ahli tafsir Muntakhab tidak memberikan perincian tetapi dirasa keterangannya sangat tepat. Apakah unsur-unsur sperma yang bermacam-macam itu? Cairan sperma dibikin oleh pengeluaran-pengeluaran bermacam-macam yang berasal dari kelenjar-kelenjar seperti berikut :


  1. Testicule, pengeluaran kelenjar kelamin lelaki yang mengandung spermatozoide yakni sel panjang yang berekor dan berenang dalam cairan serolite.
  2. Kantong-kantong benih (vesicules seminates); organ ini merupakan tempat menyimpan spermatozoide, tempatnya dekat prostrate, organ ini juga mengeluarkan cairan tetapi cairan itu tidak membuahi.
  3. Prostrate, mengeluarkan cairan yang memberi sifat krem serta bau khusus kepada sperma.
  4. Kelenjar yang tertempel kepada jalan air kencing. Kelenjar Cooper atau Mery mengeluarkan cairan yang melekat, dan kelenjar Lettre mengeluarkan semacam lendir.


Itulah unsur-unsur campuran yang tersebut dalam Al-Qur-an. Tetapi ada lagi suatu hal yang penting. Jika Al-Qur-an berbicara tentang cairan yang membuahi dan yang terdiri dari bermacam-macam unsur, maka di dalamnya terkandung asal muasal terjadinya manusia adalah karena sesuatu yang dapat dikeluarkan dari cairan tersebut.

Sehingga dari penjelasan semua itu dapat dibuktikan pada saat ini melalui banyak penelitian dan dari hasil penelitian itu samapi sekarang ini dapat diterapkan dalam ilmu kedokteran. Didapatkan bahwa sesungguhnya Reproduksi manusia terjadi melalui proses-proses yang umum pembuahan (fecondation) dalam rahim. Ada suatu ovule yang memisahkan diri dan ovarium di tengah-tengah siklus menstruasi. Yang menyebabkan pembuahan adalah sperma lelaki,

atau lebih tepat lagi spermatozoide, karena satu sel benih sudah cukup satu kadar yang sangat sedikit dari sperma mengandung spermatozoide sejumlah puluhan juta. Cairan itu dihasilkan oleh kelenjar lelaki dan disimpan untuk sementara

dalam ruangan dan saluran yang bermuara ke jalan air kencing. Ada kelenjar tambahan yang bertebaran sepanjang saluran sperma, dan menambah zat pelumas kepada sperma, tetapi zat itu tidak mengandung unsur pembuahan. Telor yang dibuahi semacam itu menetap pada suatu titik tertentu dalam rahim wanita.

Telor itu turun sampai ke rahim dan menetap di sana dengan berpegangan dengan zat liat dan dengan otot sesudah tersusunnya placenta. Jika telur yang sudah dibuahi itu menetap di (tempat lain) dan tidak di uterus, kehamilan akan terganggu.

Jika embrio sudah dapat dilihat oleh mata biasa, embrio tersebut terlihat sebagai sepotong daging yang di dalamnya bentuk manusia belum nampak. Bentuk manusia terjadi secara bertahap dan menimbulkan tulang-tulang serta perlengkapan lainnya seperti otot, sistem syaraf, sistem sirkulasi, pembuluh-pembuluh dan lain-lain. Inilah catatan-catatan yang dapat kita gunakan sebagai bahan perbandingan dengan apa yang dapat dibaca dalam Al-Qur-an tentang reproduksi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Edukasi Selengkapnya
Lihat Edukasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun