Mohon tunggu...
Yuli Riswati (Arista Devi)
Yuli Riswati (Arista Devi) Mohon Tunggu... Freelancer - Jurnalis

Purple Lover. I am not perfect but I am unique.

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup Artikel Utama

Ketika Maestro Arbain Rambey Berbagi Rahasia Foto

24 Desember 2015   07:48 Diperbarui: 24 Desember 2015   12:59 2229
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Rahasia Kamera dan Foto Terbaik

Menjawab pertanyaan peserta seputar kamera apa dan bagaimana cara menghasilkan foto terbaik, Arbain menegaskan bahwa apapun jenis kamera yang dipakai seorang fotografer hanya akan bisa sedikit membantu untuk memberikan polesan dari sisi teknis saja. Sementara posisi, komposisi dan moment yang lebih dominan dalam proses pengambilan foto yang baik lebih ditentukan oleh kemampuan fotografer sendiri. Dan kemampuan tersebut tentunya hanya bisa didapat dari hasil banyak berlatih dan banyak membaca serta melihat-lihat gambar/foto di koran, majalah, buku, internet dan lain-lain. Cara efektif untuk belajar dari foto-foto yang sudah ada, menurut Arbain adalah dengan membuat dua pertanyaan beserta jawabannya sekaligus setiap kali menemukan gambar yang menarik atau bagus. Yaitu mengapa foto tersebut bisa terlihat bagus dan menarik dan bagaimana kira-kira cara pengambilannya. 

Editing dan Foto Jurnalistik 

Menyoal tentang foto jurnalistik dan editing atau rekayasa foto, kepada peserta workshop maestro fotografi yang mengaku berdarah batak tapi tidak bisa berbahasa batak tersebut menyampaikan bahwa ketika seseorang berbicara tentang foto jurnalistik berarti secara otomatis sedang berbicara tentang informasi, topik bahasannya sejauh mana sebuah foto bisa/mampu menyajikan informasi kepada penikmatnya, bukan lagi berbicara tentang kebenaran. Sebab kebenaran adalah tentang keyakinan.

Tentang editing foto di dunia fotografi bukanlah suatu hal yang tabu, malah sah dan wajar saja, bahkan fotografer profesional sekalipun akan mengedit fotonya terlebih dahulu sebelum fotonya siap disajikan. Tetapi Arbain juga menyemangati pecinta fotografi yang tidak atau belum menguasai editing atau potoshop agar tidak perlu berkecil hati dengan hasil karyanya sebab enak atau tidak sebuah foto untuk dinikmati adalah masalah rasa dan data yang pas (tidak kekurangan atau kelebihan data). 

Semangat Mendalami Seni Potografi 

"Menjadi pilot tak harus punya pesawat, menjadi sopir tak harus memiliki mobil pribadi. Begitu pula untuk menjadi fotografer tak perlu terobsesi untuk memiliki kamera sendiri yang harganya mahal dan tak terjangkau." Arbain juga menambahkan kalau dengan kamera gatget pun seorang pecinta fotografi tetap bisa menghasilkan foto yang keren jika mempunyai kemauan dan tak malas belajar serta terus mengasah kemampuannya dalam membidik object foto.

Hari sudah sore dan telah lewat jam yang ditentukan pihak panitia ketika workshop fotografer ditutup dan akan dilanjutkan dengan kegiatan hunting foto bersama sampai malam bagi peserta yang masih memiliki waktu lebih panjang. Materi keren yang disajikan dengan renyah oleh Sang Maestro rupanya tidak hanya membangkitkan semangat peserta untuk lebih menekuni hobinya tapi juga benar-benar sanggup membuat peserta betah dan enggan untuk beranjak menginggalkan ruangan, jika saja tak ingat harus segera pulang ke rumah majikan masing-masing. 

Hong Kong, Desember 2015

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun