Mohon tunggu...
Mustaqim Latu
Mustaqim Latu Mohon Tunggu... Freelancer - @mustaqimlatu

Gam zeh Ya'avor ~ Ini juga akan berlalu

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Nissa Sabyan: Mencari Toleransi Kita

27 Maret 2019   07:17 Diperbarui: 27 Maret 2019   09:28 207
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dalam sholat, salam merupakan gerakan penutup yang dilakukan dengan cara menengok ke kanan lalu ke kiri sambil mengucapkan "assalamu 'alaikum warahmatullahi wabaraktuh", yang artinya semoga keselamatan dan kerahmatan menyertaimu. 

Simbolisasinya mengandung pesan bahwa konektifitas yang baru saja kita bangun dengan Tuhan akan menjadi tiada bermakna jika tidak diikuti dengan perilaku yang harmonis kepada alam semesta. Bisa dibayangkan minimal 5 kali sehari kita memproklamirkan salam, tapi kenapa nilai-nilainya belum kita lihat terinternalisasi dalam kehidupan bermasyarakat ? mari renungkan.

Maka dengan segala kemuliaanya, upaya mengakualisasikan nilai-nilai yang terkandung di dalamnya adalah sebuah keniscayaan. Terlebih bangsa ini akan memasuki hari-hari paling menentukan terkait suksesi kekuasaan yang berpotensi menggoncang integrasi bangsa. 

Pemaknaannya sekaligus mengandung harapan, bahwa jika kita tidak mampu kembali kepada Tuhan dengan amal yang selamat, minimal kita berharap bisa kembali dengan hati yang selamat. Salam.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun