Saat itu pun akhirnya tiba, pertemuan singkat yang terasa lama dan sedikit menemaniku mengabaikan kekosongan ini. Dia melangkahkan kakinya dan berlalu menuju kapsul besar yang ia sebut “pesawat rocket”. Dia berhenti, berbalik arah menatapku dan dia berteriak “ kau tetap Gadis dari Mars ku”. Lalu berbalik arah lagi untuk masuk dan menutup pintu. Suara menderu dan kepulan asap mulai terihat, mulai terangkat dan akhirnya terbang menjauh dari Mars. Pesawat Rocket itu pun akhirnya pergi bersamanya dan meninggalkan aku disini menanti sosok untuk mengisi kekosongan ini.
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!