Mohon tunggu...
Y ANISTYOWATIE
Y ANISTYOWATIE Mohon Tunggu... ibu rumah tangga -

Berusaha menemukan solusi permasalahan bangsa, blog saya: www.anisjasmerah.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Media Indonesia: Kenapa Tidak Mau Mendukung Usulan Konsep Pembuktian Terbalik?

11 Oktober 2016   11:20 Diperbarui: 11 Oktober 2016   15:01 348
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
cyberspaceandtime.com

Oleh karena itu,  kita tidak bisa begitu saja memberi usul pokoknya harus dihukum berat,  harus  diterapkan  hukuman mati. Atau diberi  hukuman penjara minimal  20 tahun, dan dipermalukan  serta harus dirampas  hartanya, dll. Karena sebenarnya banyak orang yang  jadi begini,  juga akibat dari sistem kebijakan-kebijakan  negara yang salah dan sampai sekarang belum diperbaiki.  Sampai ada yang mengatakan: “Kalau tidak edan, tidak akan bisa makan. Yang tidak ikut arus akan terkucil, dll”. Itu ada benarnya, bukan ungkapan kosong. Sayapun sudah merasakannya. Walaupun sebenarnya banyak juga, yang  terjadi  karena keserakahannya saja.

Apalagi setelah Tax Amnesty,  sebenarnya kondisinya lebih mudah lagi. Bukankah katanya Tax Amnesty tidak menghalangi  pengejaran tindak pidana pesertanya ? Tinggal Kepolisian, Kejaksaan, KPK, dan PPATK  kerja cerdas untuk menerima laporan dan menyelidiki berbagai hal yang ada. Kemudian memanggil orang-orang atau badan usaha yang hartanya dicurigai tidak jelas itu. Lalu mereka diberi kesempatan untuk melakukan pembuktian terbalik, terlebih dahulu. Kalau tetap membandel, silahkan diproses hukum, dan publikasikan secara luas proses hukum  orang-orang/badan yang hartanya ditengarai tidak jelas  itu. Demikianlah, garis besar pemikiran saya yang mengiringi lahirnya konsep UU Pembuktian Terbalik tersebut.

Semoga Media Indonesia bisa memahami penjelasan ini, dan mau ikut serta memperjuangan konsep UU Pembuktian Terbalik yang sudah saya kirimkan itu menjadi RUU yang harus diperjuangkan oleh Pak Jokowi saat ini. Nasib bangsa Indonesia, juga tergantung dari sikap media massanya. Semoga bermanfaat !

“Siapapun bisa melakukan kekeliruan, tetapi  kalau  mau  memperbaikinya, maka juga akan termaafkan. Apalagi kalau itu bisa membuat kesejahteraan bangsa Indonesia, maka akan terukir dalam sejarah  perjalanan bangsa Indonesia.“

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun