Perbedaan
- Yang redenominasi oleh BI akan disertai dengan mencetak uang baru, yaitu nilai nominal Rp 1 sampai Rp 100, sedangkan yang alami tidak.
- Yang redenominasi oleh BI terjadi potongan nilai uang cukup besar secara sekaligus dan ini kasat mata, sedangkan yang alami potongan nilainya sedikit-sedikit dan bertahap secara alami serta tidak kasat mata.
- Yang redenominasi BI, harga barang turun karena mengikuti adanya uang baru, sedangkan yang redenominasi alami (deflasi) karena ada stimulan dari pemerintah.
- Yang redenominasi oleh BI terjadi potongan nilai uang cukup besar secara sekaligus dan ini kasat mata, sedangkan yang alami potongan nilainya sedikit-sedikit dan bertahap secara alami serta tidak kasat mata.
Untung rugi
Perbandingan untung rugi pelaksanaan redenominasi oleh BI /pemerintah dengan “redenominasi alami” yang coba saya sampaikan.
Untungnya redenominasi oleh BI
- Bagi BI sepertinya lebih mudah/praktis karena terlihat jelas ada uang baru dan uang lama
Ruginya Redenominasi oleh BI
- Ada 2 jenis mata uang rupiah sehingga bisa membingungkan masyarakat
- Keluar biaya mencetak uang baru
- Ada efek psikologis yang lebih besar karena ada 2 jenis mata uang
- Manfaatnya kurang karena tidak berpengaruh pada fundamental ekonomi
Untungnya “Redenominasi alami”
- Mata uangnya tetap satu jenis sehingga efek psikologisnya bisa dikurangi
- Pemerintah tidak mengeluarkan biaya cetak uang baru
- BI bisa menarik kelebihan jumlah uang beredar sehingga akan mendorong deflasi
- Manfaatnya lebih besar karena fundamental ekonomi juga ada perbaikan, yaitu akan terjadi pergeseran konsumsi masyarakat ke produk-produk pokok.
Ruginya Redenominasi alami
- Bagi BI, tak ada proyek pembuatan uang baru
- Industri kreatif akan berkurang konsumennya, dan ini yang harus dicarikan solusi oleh pemerintah.
Prediksi Manfaat Redenominasi oleh BI Masih Dipertanyakan?
Benarkah kalau dilakukan redenominasi oleh BI akan diperoleh manfaat sebagaimana dikemukakan oleh berbagai pihak tersebut? Mohon direnungkan hal berikut ini.
- 1. Tentang kerumitan penulisan keuangan yang berkurang
Dengan penghilangan 3 nol, penulisan keuangan menjadi lebih sederhana. Benarkah demikian? Menurut saya: tidak. Karena permasalahannya hanya akan bergeser saja. Kalau sebelumnya, kita dipusingkan dengan penulisan 3 angka nolnya. Maka setelah redenominasi yang dilakukan BI/pemerintah, kita akan disibukkan dengan penulisan angka dengan melibatkan tanda koma dan angka nol di depannya. Kalau tidak, berarti harga kebutuhan hidup di negara ini akan menjadi sangat mahal.
- 2. Anggapan sebagai uang sampah hilang
Tentang anggapan sebagai uang sampah akan menjadi hilang. Ini juga perlu diklarifikasikan. Karena yang menjadikannya “uang sampah” atau “uang pilihan” itu bukan banyaknya tulisan angka nol. Tetapi berapa banyak jumlah lembaran uang yang harus dibawanya, kalau dia harus membawa uang tersebut. Mau menggunakan uang seratus ribuan atau sepuluh ribuan hasil redenominasi, kalau jumlahnya sama banyaknya berarti keduanya sama-sama dicap sebagai “uang sampah”.
- 3. Tidak perlu mencetak uang Rp 100.000 terus